Melawan Restu

6K 404 26
                                    

"Aku juga gak pernah berhenti mencintai kamu Ge." Ucap Shani pelan sambil mengusap lockscreen handphone nya yg tidak pernah ia ganti sejak menginjak kan kaki di Jogja.

Terlihat jelas sebuah Foto dirinya dan juga seseorang yg masih menjadi pemilik hatinya meski sudah 3 tahun lamanya mereka berpisah dan orang ini lah yg menjadi alasan dirinya tidak memiliki kekasih sampai sekarang.


























Flashback..
Ceklek!

Shani langsung saja mendorong pintu ruangan itu kemudian masuk ke dalamnya. Terlihatlah seseorang yg tengah berkutat dengan berkas-berkas yg menumpuk di meja kerjanya. Orang itu langsung mengangkat kepalanya sesaat Shani menutup pintu itu.

"Haiii, tumben kesini nggak ngabarin dulu?" Tanya orang itu dengan senyuman nya yg mengembang menampilkan gigi ginsulnya.

Orang itu langsung meninggalkan pekerjaannya kemudian menghampiri Shani. Orang itu langsung memeluknya erat sambil mengusap punggung Shani dengan sayang dan menghirup aroma tubuh Shani dalam-dalam.

Sedangkan Shani hanya memejamkan matanya dalam pelukan orang ini tanpa membalas pelukan nya sama sekali.

"Kamu pasti kangen aku kan?" Ucap orang yg memeluk Shani ini dan semakin mengeratkan pelukan nya. Karena sejujurnya orang ini sangat merindukan wanita yg berada dalam pelukan nya yaitu pacarnya sendiri.

Namun Shani masih terdiam dan sama sekali masih belum membalas pelukan orang ini.

Kemudian orang itu melepaskan pelukan mereka dan menarik tangan Shani dan membawa nya untuk duduk di sofa yg ada dalam ruangan itu.

"Kamu udah sarapan belum? Tumben banget kamu ga bawain aku makanan." Cemberut orang itu sedikit ngambek karena Shani tidak membawa apapun untuknya. Karena biasanya Shani jika datang ke kantornya selalu membawakan nya bekal ataupun makanan yg ia masak sendiri karena Shani sangat mengerti kesibukan pacarnya ini yg membuat dirinya selalu melewatkan sarapan nya.

"Kamu kok diem aja sih?" Tanya orang itu lagi sambil merapikan anak rambut Shani, orang itu terlihat sangat menyayangi Shani di lihat dari perlakuan yg ia berikan sejak Shani datang.

Shani menarik nafasnya dalam-dalam lalu mengatakan sesuatu tanpa jeda.

"Geakumauputus"

"Hm?" Orang ini sepertinya tidak mendengar dengan jelas apa yg Shani katakan.

"Bicaranya bisa pelanan dikit? Gak kedengaran hehe" Lanjut nya dengan menampilkan cengiran nya.

Shani menghela nafasnya lagi sebelum mengatakan sesuatu yg membuat ekspresi orang yg sedang menatapnya ini berubah menjadi tegang.

"Aku mau kita putus Ge."

DEG!
Jantung nya serasa ingin copot mendengar ucapan Shani.

"Ke-napa?" Tanya Gracia sangat pelan, karena ini benar-benar sesuatu yg tidak pernah terpikirkan olehnya. Soalnya hubungan mereka selalu baik-baik saja.

Shani menggeleng.
"Kamu terlalu sering ninggalin aku demi kerjaan kamu itu, kamu terlalu sibuk dengan dunia kamu sendiri. Kamu buat aku terbiasa tanpa kamu."

"Ta-pi bukan nya se-belum ini kamu selalu nyemangatin aku untuk nerusin perusahaan papi? Oh aku tau... Mungkin kamu cuma lagi di fase bosan. Iya kan?...Wajar.... aku ngerti." Ucapnya dengan lembut sambil meyakinkan kekasihnya. Alasan yg Shani berikan sungguh tidak masuk di akal menurutnya.

Shani menggeleng cepat.
"Aku udah gak cinta sama kamu lagi Ge." Ucap Shani dengan mantap dan tanpa keraguan sedikitpun.

Sakit!
Dada orang itu terasa sangat sakit setelah mendengar ucapan Shani barusan namun dengan cepat ia menggeleng.

OS COLLECTION (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang