"Paaaappppiiiiiiiii!" Teriak seorang gadis yg datang-datang membawa koper dan tas sandangnya, serta handphone di tangan nya. Terlihat Gadis ini baru saja tiba di kediaman rumahnya. Ia sedang misuh-misuh sambil mendorong kopernya itu mendekat ke arah orang tuanya.
"Heh kamu ini dateng-dateng bukan nya baca salam malah teriak-teriak gak jelas." Jawab Pria paruh baya yg tengah makan dengan dengan tenang di temani istrinya yg kini sedang mengolesi rotinya dengan selai itu.
"Auk! Aku sebel sama papi!" Ucapnya sambil duduk lalu mencomot roti yg sedang Maminya pegang lalu mengunyahnya dengan kasar.
"Aduh kamu ini kenapa sih Shan?" Tegur maminya sambil menggeleng dan menyodorkan segelas air minum untuk putri nya itu.
"Minum dulu, tenggorokan kamu pasti sakit abis teriak-teriak" ucap maminya dengan sayang.
Shani lalu menerima segelas air yg di berikan mami nya itu dan meminumnya dalam sekali tegukan sampai habis.
"Kamu ini, kenapa tiba-tiba balik ke Jakarta?" Tanya papinya sambil menunjuk dirinya dengan sendok.
Shani langsung menatap cemberut Papi nya.
"Maksud papi apa sih? Papi gak seneng aku pulang? Iya?"Papinya langsung mengkerutkan keningnya sedangkan maminya hanya menggeleng melihat tingkah anak semata wayang mereka.
"Bukan begitu Shani, biasanya juga kamu baliknya pas weekend. Ini masih hari selasa soalnya." Jawab papinya.
"Aku sengaja langsung berangkat dari Jogja kesini cuma untuk minta penjelasan dari papi." Ucapnya dengan nada ngambek sambil melipat kedua tangan nya di dada seperti anak kecil.
Papinya kemudian menurun kan sendok di tangan nya itu, mengambil tisu dan mengelap mulutnya pertanda ia sudah selesai makan.
"Penjelasan apa?""Papi kenapa coba jodoh-jodohin pacar aku sama rekan kerja papi?" Tanya nya dengan rengekan.
"Siapa yg jodohin coba?" Heran papinya.
"Walaupun aku jauh, tapi aku selalu mantau dia dari sana ya pi!" Ucap Shani sedikit meninggikan suaranya.
"Shaniii, nada bicara kamu tolong di kondisikan." Tegur Maminya.
Shani lalu mengangguk dan bergumam kata maaf pada maminya.
Papi nya lalu menghela nafasnya menatap anaknya ini.
"Posesif" ledek papinya kemudian."Biarin, pokoknya besok pagi aku ikut papi ke kantor. Titik." Ucap Shani.
Papinya kemudian acuh karena terlalu malas meladeni anak nya yg posesif dan sedikit kekanak-kanakan ini.
"Tau ahh, mending aku istirahat." Ucap Shani lagi dengan sedikit ngambek sambil menyeret barang-barangnya.
Maminya lagi-lagi menggeleng menatap tingkah putrinya itu kemudian dia beralih menatap suaminya dengan curiga.
"Kamu apain Gracia sih mas?"
"Aku gak ngapa-ngapain Mi, anak kamu aja itu yg ngambekan gak jelas." Jawab suaminya dan langsung mendapat tatapan tajam dari istrinya.0
"Anak kamu juga ya itu."
"Hehe lagian dia nurunin sifat siapa sih? Aku jadi ngebayangin gimana mereka nikah nanti? Bisa di kurung di rumah terus itu si Gracianya." Lanjut papinya memikirkan nasib calon mantunya jika menikahi putrinya nanti.
"Kalo bisa kaya gitu kenapa enggak!" Sahut Shani yg tiba-tiba kembali ke meja makan yg membuat orang tuanya sedikit kaget dan menatap aneh ke arahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
OS COLLECTION (GRESHAN)
RastgeleBaca Saja! bukan cerita happy ending melainkan never ending