I Dare You To Love Me!

6.1K 576 69
                                    

Hari senin adalah hari yg paling menyebalkan bagi sebagian orang terutama anak sekolahan yg melakukan Upacara Bendera.

Karena weekend terasa jauh lebih singkat. Terlebih untuk murid yg suka telat datang ke sekolah dan terkena hukuman.

"Gara-gara kalian kan kita telat!" Omel Gracia pada ke dua teman nya ini, karena gara-gara mereka berdua, Gracia bangun kesiangan karena bermain game sampai tidak kenal waktu, bahkan sampai pukul 6 pagi.

"Yg penting, lo masih bisa ketemu ehem kan" ledek teman di sebelahnya yg membuat Gracia sedikit geram.

Mereka kini tengah di hukum oleh ketua osis yg terkenal sangat galak namun sangat cantik. Sebagian dari mereka, ada yg sengaja terlambat dan memilih untuk di hukum supaya bisa bertemu dengan nya.

"Kenapa bisa terlambat?" Tanya sang ketua osis dengan nada dingin nya.

"Ki-kita ke-tinggalan Bus kak!" Jawab Jinan dengan cepat namun sedikit gelagapan.

Gracia dan Ara hanya menatap Jinan sambil membulatkan matanya, padahal mereka ke sekolah mengendarai motor masing-masing. Bagaimana bisa Jinan berani berbohong seperti itu? Beruntung Sang Ketua Osis hanya mengangguk saja.

"Baiklah, sebagai hukuman kalian berdua bersihin toilet cewek." Ucap orang itu dengan wajah datarnya sambil menunjuk Ara dan Jinan yg membuat mereka menegang di tempat.

"Sekarang kak?" Tanya Ara yg membuat dirinya di tatap aneh oleh sang ketua osis.

"B-ba...ik kak." Lanjut Ara, padahal sang ketua osis belum berbicara apapun dan mengajak Jinan untuk segera melakukan hukuman mereka.

Lalu mata orang itu beralih ke Gracia yg membuat Gracia menelan air ludahnya. Mampus gue!

"Kamu!" Ucapnya sambil menatap Gracia dengan datar.

"G-gue?" Ucap Gracia sedikit gelagapan karena di tatap tajam oleh sang ketua osis.

Sang ketua osis terlihat mengangguk, sedangkan Gracia sudah berkomat-kamit di dalam hati nya memohon kepada Tuhan YME untuk melindunginya.

"Ikut saya sebentar." Lanjut Shani sang ketua osis kemudian berjalan mendahuli Gracia, Gracia hanya mengikuti langkah sang ketua osis yaitu Shani Indira yg kini membawanya ke ruangan Osis yg tidak ada siapapun, hanya mereka berdua.

Gracia terlihat sangat takut sekaligus bingung, namun Gracia sangat paham kenapa membawanya kemari. Sudah pasti karena ulah dirinya dan teman-teman nya waktu itu.

"Tau kenapa saya membawa kamu kesini?" Tanya Shani, Gracia menjawabnya dengan gelengan. Kan Shani yg membawanya kesini, kenapa harus bertanya pada dirinya kan? Terdengar helaan nafas dari mulut Shani.

"Kamu tau gak kenapa saya panggil kamu kesini?!" Shani mengulangi pertanyaan nya karena merasa tidak puas dengan jawaban Gracia. Shani bahkan menaik kan intonasi nada bicaranya.

Gracia hanya diam dan hanya menunduk tak berani menjawab pertanyaan Shani, ia sangat takut untuk menatap wajah Shani sekarang.

"Jawab!"

"Ss-sa-yaaa...." "ss...sayaa." Ucap Gracia terbata-bata.

"Kenapa kamu jadi gagap begitu?"

Gracia menelan ludahnya kasar sambil merutuki dirinya sendiri. Kenapa ia jadi gagap seperti ini?

"Kemaren lancar banget tuh ngegombalin saya di depan orang rame."

Gracia auto mengangkat kepalanya memberanikan diri menatap wajah Shani, Shani terlihat menatap datar ke arahnya.

OS COLLECTION (GRESHAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang