18. Misteri Sebuah Kematian

16.7K 1.4K 6
                                    

Di sebuah markas besar terdapat 4 remaja yang saling beradu argumen satu sama lain.

Di sebuah markas besar terdapat 4 remaja yang saling beradu argumen satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siapa lagi kalau bukan anggota inti LIONBLAKE.

Musuh bebuyutan dari Blood Crip.

Hawa panas menyelimuti ruangan santai yang ada di markas mereka.

Satu sama lain berdebat panjang.

Mereka berdebat tentang kematian salah satu sahabatnya yang masih menjadi misteri selama 1 tahun ini.

Bukti yang didapat belum benar-benar akurat.

"Lo yakin dia bener yang bunuh dia?" Tanya Vian salah satu inti LB.

Zero menatap tajam Vian saat pria itu seperti tidak mempercayai bukti yang didapatkan oleh Zero dan suruhannya " Lo ngeraguin kemampuan gue, heh?" tanya Zero dingin

Vian menghela nafas "gue bukan ngeraguin tapi gue cuma gamau kalo bukti yang didapat semua adalah palsu" jawab Vian sekenanya

"Gak mungkin ini palsu Vian!" bantah Zero

"Well, kita harus mikir dua kali sebelum ngelakuin hal yang gue takut cuma sebuah kesalahpahaman doang!" sahut Vian

"Bener apa yang dibilang Vian" celetuk salah satu anggota inti LB yang bernama Alfan

Zero menatap tajam Alfan " Lo juga gak percaya sama bukti ini?!" tanya Zero tajam

"Gue bukan gak percaya, sekarang lo make logika aja, apa gunanya sih BC ngebunuh dia, kita bahkan gak pernah ada masalah sama geng mereka, gue selalu curiga kalau kita selama 1 tahun ini cuma diadu domba!" jelas Alfan

"Maksud lo kita di adu domba?" tanya Zero

Alfan mengangguk "yah sekiranya begitulah"

"Gue juga setuju sama yang mereka berdua omongin, alesannya klise selama ini BC gapernah gegabah dan ngebantai habis kita saat peperangan, gue yakin mereka ngelawan itu cuma sebagai bentuk pertahanan dari kelompok mereka, bukan karena mereka benar-benar pembunuh dia" jelas Raga anggota inti LB

Alfan dan Vian mengangguk tanda setuju ucapan Raga.

Berbeda dengan Zero yang otaknya masih mencerna semua ucapan temannya.

"Sekarang terserah lo mau nerima nasihat dan kritik kita atau gak, itu hak lo sebagai ketua! Tapi gue sebagai anggota inti menolak keras buat kita percaya gitu aja sama bukti itu!" ucap Vian tegas

"Gue cuma gak mau kita nyesel dikemudian hari dan bakalan kacauin LB sendiri!" lanjut Vian

"Lo harus inget apa yang udah kita saranin Zero, lo gaboleh menutup mata hanya karena satu bukti yang menurut gue sama yang lain belum akurat!" sahut Rega

"Gue sebagai wakil ketua juga cuma mau yang terbaik dan segera terpecahkan masalah ini!" lanjut Rega lagi

Zero menghela nafas berat " oke gue terima saran kalian dan gue bakalan cari bukti yang lebih akurat lagi" ucap Zero

Changed Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang