🌸 3. Bilakah🌸

2.3K 387 49
                                    


        Kayla duduk dengan santai di dalam mobil. Udara kota Malang sore ini bisa dibilang cukup gerah. Meski angin kencang terus berhembus. Masa peralihan musim, dari musim kemarau menuju musim hujan telah datang. Biasanya masa seperti ini tubuh rentan jatuh sakit. Karena cuaca yang biasanya tak menentu.

       Kayla pun akhirnya memilih memutar audio dalam mobil. Sedikit mengusir kebosanan karena menunggu Melsa. Iya, Kayla sedang menunggu Melsa menjemput keponakannya les menari. Duh anak jaman now masih umur 5 tahun sudah banyak les. Keponakan Melsa yang masih duduk di bangku taman kanak-kanak itu minta sendiri dileskan menari. Katanya mau jadi penari profesional. Ya ya...Katanya bakat anak harus didukung.

      Kemudian diedarkan pandangan ke sekeliling. Sanggar tari yang berada di sebuah komplek perumahan lumayan ramai. Sepertinya banyak juga yang les di sana. Beberapa kendaraan tampak mulai berjajar memenuhi kanan kiri jalan di depan sanggar. Pastinya mereka sama seperti Kayla, menunggu anak-anak yang sedang les menari di dalam sana. Hanya bedanya Kayla bukan menjemput anaknya, tetapi mengantar Melsa menjemput keponakannya.

      "Kayla yang cantik, anterin teman imutmu ini jemput Naura ya. Pliiss..." tadi siang Melsa sahabatnya itu meminta tolong. Seperti biasa, wajah ceria penuh rayuan membuat Kayla luluh. Meski sebenarnya tanpa memelas begitu, Kayla tetap saja akan mengantar Melsa menjemput Naura, keponakan Melsa.  Selain rumah mereka searah, Kayla juga sangat senang bertemu dengan Naura si cantik yang lincah. Keponakan Melsa itu juga sangat dekat dengan Kayla. Mungkin karena Naura sering diajak oleh Melsa. Ketika Kayla dan Melsa mempersiapkan segala hal tentang butik mereka. Mencari ruko, tempat konveksi, membeli kain dan persiapan lainnya, Naura selalu ikut.

Selamat sore kawan udara tercinta...
Sudah hampir setengah jam lebih kami menemani kawan udara mengisi sore indah ini
Semoga sepanjang harimu ini menyenangkan
Hingga bisa mimpi indah nanti malam...

       Bosan melihat suasana diluar sana, atensi Kayla malah tertarik pada bunyi dari audio yang ia nyalakan. Tadi ia asal saja menekan tombol gelombang radio yang menyala.

Baiklah, akan kami hadirkan sebuah lagu lawas..
Namun meski lawas, realitanya tetap ada sampai sekarang...
Karena sebuah kenangan indah, akan terus menjadi memori yang tak mudah dilupa...


       Sebuah lagu terdengar jelas di rungu Kayla. Perempuan yang masih terlihat awet muda meski usianya sebenarnya tak muda lagi itu malah terdiam. Kayla memang menyukai lagu. Tetapi lagu berirama pelan dan cenderung sendu. Romantis. Tapi Kayla tak pernah mempunyai idola satu artis manapun. Asal nyaman di dengar, Kayla pun menikmatinya. Meski sangat jarang ia lakukan. Hari-hari Kayla kini lebih banyak disibukkan dengan mengurusi bisnis butik dan kerja freelance sebagai transleter bahasa Inggris.

Takkan pernah ada yang lain di sini...
Segenap jiwa hanya untukmu...
Dan takkan mungkin ada yang lain di sisi...
Kuingin kau disini tepiskan sepiku bersamamu... 
Hingga akhir waktu...

       Mendengar syair lagu yang sedang mengudara, tak urung membuat pikiran Kayla menerawang. Kembali mengingat foto yang ia temukan dalam buku diari biru laut miliknya. Buku berisi catatan hariannya ketika kuliah di Surabaya.

        Kamu sekarang dimana ya? Apakah masih sama seperti dulu atau... Ah, Kayla menghentikan monolog dalam hatinya. Memejamkan mata sejenak. Berusaha mengusir bayangan foto lelaki dari masa lalunya.

REPEAT TO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang