Melangkah bersama dalam, antara lelaki dan perempuan satu kapal bersama itulah gambaran sebuah pernikahan. Dua anak manusia dengan beberapa perbedaan kalau tidak bisa dikatakan banyak perbedaan disatukan dalam sebuah ikatan. Terkadang perbedaan yang ada bukan satu dua tapi hampir di setiap gerak dan napas, bisa jadi berbeda.Karena dua manusia kembar sekalipun mempunyai perbedaan. Apalagi dua manusia berbeda jenis, dengan segala perbedaan anatomi, cara berpikir dan fitrah yang dimiliki secara alami sebagai manusia. Ditambah perbedaan yang muncul karena latar belakang kehidupan masing-masing. Manambah kompleks permasalahan yang kelak akan terjadi dalam pernikahan.
Maka tak ada yang namanya mencari persamaan. Sebagaimana alibi para penganut pacaran. Penjajakan, pengenalan dan menyamakan persepsi. Semua itu nyatanya hanya berhasil dalam teori. Dalam masa pacaran, tentu saja hal baik sebisa mungkin ditunjukkan dan hal buruk semaksimal mungkin disimpan. Ego dan fitroh manusia begitu. Naluri untuk menunjukkan yang baik dan menyimpan yang buruk.
Ada pula yang berkomitmen meski masih pacaran alias masa pengenalan, berusaha jujur tampil apa adanya. Percayalah bahwa tiap manusia mempunyai sisi ada apanya. Tak melulu apa adanya. Menggali sebisa mungkin informasi dari orang sekitar. Agar mantap semantap mantapnya ketika nanti menikah.
Menikah itu dalam agama adalah sebuah ibadah. Sebagaimana ibadah lainnya, ada tuntutan yang harus dilalui ketika ingin menempuhnya. Allah Maha Mengetahui sederet fitroh, potensi hidup berikut syahwat yang menghiasi manusia. Ada peran syetan yang tak pernah lelah menjerumuskan manusia.
Jangan jumawa dengan kesalihan diri ketika sebetulnya apa yang dilakukan menentang Syara'. Saya pacaran sehat, saya pacaran islami, saya pacaran tahu batas, saya pacaran tujuannya jelas untuk menikah. Percayalah, godaan syetan begtu halus. Mencari pembenaran diri atas setiap kesalahan seolah kesalihan. Bukankah syetan diazab dengan neraka selamanya karena sikap jumawa dan sombongnya.
Maka memulai setiap ibadah dengan cara yang sahih. Jalan yang salih. Bukan jalan salah yang disalihkan. Dibenarkan hanya dengan pikiran sendiri. Ada Al Qur'an dan hadits sebagai penuntun. Segala urusan seorang mukmin itu penuh berkah dan kebaikan. Bila hanya jalan Al Khaliq sang pemilik kehidupan yang dipakai. Dijamin kesalihan dan ketenangannya.
"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS. An Nahl : 128)
"Sudah sampai mana ini Tante persiapannya? Duh maaf ya Hira bisa bantuin banyak. Hira belum bisa ke Malang" Terlihat wajah Fahira merasa bersalah. Kayla menggeleng seraya tersenyum.
"Eh nggak papa Ra. Tenang saja. Tante kan pakai WO. Jadi nggak repot banget kok" sahut Kayla menenangkan. Ia tahu semua sangat memperhatikannya. Semua ikut gembira sekaligus ingin membantu mempersiapkan pernikahan Kayla. Namun kondisi yang membuat mereka tak bisa membantu secara nyata. Tetapi doa dan dukungan mereka semua sudah lebih dari cukup untuk Kayla.
"Ah iya lupa kalau si om Afis kan beruang. Jadi gampang aja menyiapkannya" Fahira tampak terkekeh menggoda. Meski tahu arti kata berduit bulan berarti Afshan kaya raya bak pengusaha dengan saldo unlimited. Tapi setidaknya Afshan mempunyai tabungan lumayan untuk mendanai pernikahannya dengan Kayla.
"Hih, beruang. Tante Marshanya dong" Fahira kembali terkekeh dengan candaan tantenya. Tante Kayla memang bukan lagi tante Kayla yang jutek dan dingin seperti dulu. Rupanya gaya tantenya yang dulu itu sebuah pelampiasan menutupi patah hati yang dialaminya.
"Duh, Hira beneran kangen juga sama nenek. Tapi Hira masih dilarang pergi jauh setelah sempat keluar flek" ujar Fahira sedikit sendu. Seminggu yang lalu, Fahira sempat mengalami flek. Kehamilannya sudah memasuki bulan ke empat. Mungkin karena ia terlalu bersemangat menemani Abdillah berkeliling mengisi tausiyah. Beruntung kondisi janinnya baik-baik saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPEAT TO LOVE
Espiritual#Spin off LSIH 5 Bila manusia meyakini jika jodoh telah tertulis di lauhul mahfudz sejak 50 ribu tahun yang lalu. Lantas buat apa kita harus bingung ketika jodoh itu belum datang? Jodoh bukan untuk dikejar, bukan untuk ditargetkan da...