🌺 19. Serobot menyerobot terserobot? 🌺

2.1K 441 83
                                    


       Siang menyorot dunia. Panas matahari selalu saja menjadi bagian yang tak bisa terpisahkan dari siang hari. Karena matahari merupakan bagian penciptaan alam semesta yang akan selalu ada. Hingga kelak dunia menemui akhir kehidupannya. Masa dimana episode bernama kiamat kubro datang. Saat dimana tak ada satu pun manusia yang bisa memprediksi, menebak apalagi menentukan kapan saat itu datang. Sesupranatural apapun orang tersebut, tak ada yang bisa mengetahui kapan kiamat besar akan datang.

"Mereka menanyakan kepadamu tentang hari akhir : "Kapankah terjadinya?" Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang itu ada pada sisi Tuhanku, tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat bagi yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba. Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar mengetahuinya.
Katakanlah : "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Tuhan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui" (QS. Al A'raf : 187)

      "Terimakasih Bu atas kunjungannya. Barakallah" ucap Kayla dengan kepala menunduk hormat pada seorang pembeli yang sudah selesai bertransaksi di butiknya.

     "Sama-sama. Insya Allah akan sering-sering kesini" Jawab seorang perempuan berhijab tak kalah ramah menanggapi ucapan Kayla.

     "Alhamdulillah.. " Sahut Kayla lagi.

      Kayla dan Melsa memang selalu menekankan kenyamanan untuk pelanggan butiknya. Melayani sebaik dan seramah mungkin para calon pembeli yang datang ke butik tersebut. Tentu saja hal seperti itu pasti diterapkan semua pemilik usaha. Agar para pelanggan betah dan senang ketika berbelanja. Dengan harapan akan datang lagi, lagi dan lagi.

      Namun Kayla lebih menekankan pada satu hal. Tentang motivasi dirinya juga semua pegawai butiknya mengedepankan keramahan dan kesopanan demi kenyamanan customer. Bahkan bukan hanya pada customer saja  Tapi pada sesama pegawai atau rekan kerja di butik  Bahwa semua itu harus dilakukan dari hati karena keimanan. Iya, bahwa berbuat ramah, sopan dan selalu menyenangkan orang lain hingga orang lain merasa nyaman adalah akhlak yang diajarkan agama Islam. Dicontohkan oleh Rasulullah. Tentang pelanggan akan datang lagi dan membeli lagi, semata itu hanya efek samping dari sebuah perbuatan dan akhlak yang baik. Bukankah rezeki tiap hamba tak akan pernah tertukar dan tertakar dengan pas tanpa kurang?

     "Kalau Bu Kay turun tangan melayani pembeli  langsung begini kayaknya kita bakal ramai terus nih" Bisik Linda dengan nada tak serius. Tentu saja meski Kayla hanya duduk di kantor, butik tetap dikunjungi pelanggan yang sudah cocok dengan pelayanan dan barang yang dijual disana

      "Hmm, kalau saya disini terus melayani pembeli, trus yang ngurusi keuangan siapa? Trus kalian disini tugasnya apa? Masak saya mau pecat kalian?" Sahut Kayla tak kalah bercandanya. Senyum lebarnya terulas disana.

      "Eh ya jangan Bu Kay. Saya sudah kerasan nih kerja disini sama Bu Kay dan Bu Mel. Anak-anak pasti juga sama" Linda takut juga itu akan terjadi. Meski gaji yang diberikan Kayla dan Melsa tak sebesar pegawai bank, tapi bekerja di butik ini sangat nyaman. Gaya kekeluargaan dan saling membantu serta Kayla dan Melsa yang tak pernah otoriter membuat mereka nyaman. Bukankah tak selamanya gaji besar membuat nyaman.

     "Hehe..kan kamu tadi bilang saya suruh jaga disini aja. Melayani pembeli.." Kayla tertawa melihat wajah cemas Linda.

      "Iya deh. Nggak jadi. Tadi cuma bercanda, Bu Kay. Ucapan saya di delete saja..." Lagi-lagi Kayla tertawa mendengar jawbaan Linda. Perempuan yang sudah membersamainya dengan Melsa sejak butik itu berdiri.

      "Saya juga cuma bercanda lho Lin. Saya juga sudah nyaman dan senang punya rekan kerja seperti kalian.  " Linda akhirnya tersenyum ketika melihat ekspresi tawa bosnya itu.

REPEAT TO LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang