-[Mermaid]-
.
Sinar matahari masuk lewat jendela hotel yang kebetulan berada paling ujung. Membuat seorang gadis terusik dari tidurnya, membuka matanya perlahan yang terasa berat. Ia mengerang saat pusing mendera, tubuhnya lemas.
Dirinya ingat kemarin pulang keadaan basah kuyup, dan parahnya lagi ia membersihkan tubuhnya memakai air dingin.
Inginnya sih tidur seharian, tapi ia kembali mengingat jika Jimin marah padanya, dan dirinya harus meminta maaf. Dengan langkah gontai ia bangun, hendak membersihkan diri.
Lee Soora berhenti saat matanya tidak sengaja melihat pantulan dirinya di cermin, Soora berjalan mendekati cermin yang menampakkan penampilannya yang kacau. Wajah pucat, hidung merah, dan jangan lupakan mata bengkaknya karena menangis semalaman.
Lagi pula kenapa ia menangis sampai segitunya? Hanya karena Jimin marah padanya?
Soora menggelengkan kepalanya, sepertinya ia harus mengompres sebentar matanya. Ia pun melanjutkan berjalan ke kamar mandi.
.
Soora singgah di Cafe saat merasa lelah, padahal ia berkeliling dengan harapan bisa bertemu Jimin di jalan. Tapi ia tidak bertemu dengannya. Soora menghela nafas apalagi sekarang kepalanya makin pusing.
Hingga ponselnya berdering, berharap jika itu Jimin Soora segera melihat. Dan hanya mendapatkan nama sahabatnya di sana, ah ia memang tidak memiliki nomor Jimin.
"Yeoboseyo."
"Eoh Soora-ya, kau sakit? Suaramu aneh."
Soora menggelengkan lemah, walaupun sahabatnya itu tidak melihatnya, "Ani, wae? Kenapa menghubungiku?" tanya Soora.
Soora bisa mendengar sahabatnya di seberang tengah menghela nafas.
"Kau tahu? Di kantor sedang ada gosip jika kau selingkuh dari Sajangnim, apa itu benar?"
Rasanya Soora ingin tertawa keras mendengar kabar dari sahabatnya, tapi berhubung tubuhnya lemas ia hanya mampu terkekeh, "Seharusnya yang selingkuh itu dia, tapi terserah apa katanya. Lagi pula aku akan mengundurkan diri."
Jawaban yang membuat sahabatnya terkejut, "Ya! Lee Soora! Kau berniat meninggalkanku? Lagi pula kau sanggup keluar dari pekerjaanmu?"
"Kau tahu aku lelah dengannya Im Yoonra, lagipula aku ingin menjadi pelukis tanpa terikat perusahaan apapun." jawab Soora.
Yoonra kembali menghela nafas, "baiklah jika itu yang kau inginkan, tapi soal gosip itu dia bahkan memotretmu bersama seorang pria, beruntungnya foto itu diambil dari belakang jadi kami tidak bisa mengetahui siapa yang bersamamu. Kau benar dekat dengan pria itu?"
"Eoh, dan sekarang dia menghilang setelah aku membuatnya marah."
Sekarang Yoonra tahu kenapa Soora begitu lesu menjawab teleponnya, padahal ia mau menagih tentang perjalanan liburannya.
"Baiklah, sekarang kau istirahat saja jika tidak bertemu dengannya. Kau bisa meminta maaf besok." saran Yoonra.
"Arraseo."
Soora mematikan sambungannya, kemudian menghela nafas. Sepertinya memang ia harus istirahat, setelah merapikan tasnya Soora pun berniat meninggalkan Cafe.
Tapi baru beberapa langkah, kepalanya terasa berputar. Hingga tubuhnya limbung, terjatuh di lantai membuat para pengunjung panik. Terakhir yang Soora dengar hanya suara orang-orang yang berusaha membangunkannya, hingga semuanya gelap.
.
Soora mengerang saat kepalanya masih berputar, ia membuka matanya mendapati dirinya tengah di tempat asing. Ini bukan kamar hotelnya, juga bukan kamar apartemennya, lalu ia di mana?
Soora berusaha bangun, tapi tubuhnya benar-benar lemas. Hingga yang bisa ia lakukan hanya memandang plafon kamar, ah ia ingat jika ia baru saja dari Cafe.
Ceklek.
Soora menoleh mendapati pria yang ia tengah ia cari sejak tadi. Yah, yang masuk ke dalam kamar adalah Jimin. Jimin tersenyum saat melihat Soora yang sudah siuman.
"Kau sudah bangun?" tanya Jimin.
Jimin mendekat dengan sebuah nampan di tangannya, di sana ada bubur dan susu hangat. Jimin meletakkan di nakas kemudian mengambil kompres dan meletakkannya di dahi Soora.
"Kau demam, kenapa memaksa keluar hm?" tanya Jimin.
Jimin melihat mata Soora berkaca-kaca, kemudian tidak lama setelahnya ia mendengar isakkan Soora. Membuat Jimin gelagapan.
"Mianhae... hiks."
"Kenapa minta maaf?"
"Jimin marah karena.... hiks... aku menyiram Jimin dengan air laut... hiks.."
Jimin menarik Soora agar duduk, kemudian memeluknya, "Ani, aku tidak marah."
Soora menggelengkan kepalanya, "Jimin langsung pergi... hiks.. Jimin marah... hiks.."
Jimin melepas pelukannya, menangkup wajah Soora dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Kemudian tersenyum, "Aku sama sekali tidak marah, aku alergi air laut jadi aku langsung pulang waktu itu dan segera mandi kemudian meminum obat. Jadi berhenti menangis, aku tidak marah." jelas Jimin.
Soora pun menganggukkan kepalanya, membuat Jimin tersenyum. Kemudian Jimin pun merawat Soora yang sakit.
-To be continued
13.09.2021
kimhajoon_03
KAMU SEDANG MEMBACA
Mermaid [FF Jimin BTS]
Short Story[Complete] Short story Disaat banyak orang yang mengatakan mermaid itu makhluk mitos, tapi tidak dengan Lee Soora. Gadis berusia 24 tahun itu percaya bahwa mermaid itu ada, karena ia pernah bertemu, walaupun ia tidak tahu pasti bentuknya. Rank 🏅: #...