Mermaid [FF Jimin BTS]

Day 6

-[Mermaid]-

.

Soora berguling-guling di atas ranjang, sambil menggigit kuku jarinya. Pikirannya masih tertuju pada waktu sore kemarin. Jika Jimin adalah mermaid, selama ini ia bersama dengan makhluk yang tidak dipercayai oleh orang-orang.

Soora bangkit mengambil ketiga lukisan miliknya, kemudian menyamakannya dengan wajah Jimin.

"Mereka sama persis, Tapi-"

Menghela nafas kasar, Soora bingung apa yang harus ia lakukan, dia bukan takut tapi terkejut kemudian merepet ke arah takut. Tapi mengingat Jimin akhir-akhir ini selalu menemaninya, selalu baik padanya membuat Soora berpikir jika ia tidak tahu diri.

Jimin bahkan dengan tulus mencintainya, tapi ia malah berlari meninggalkannya. Bukankah Jimin berusaha untuk jujur padanya? Kenapa ia lari?

Dengan tekat bulat Soora bangkit menuju kamar mandi, setelah menghabiskan waktu 15 menit Soora memasukkan beberapa barang yang mungkin ia perlukan.

Memasukkan salah satu lukisan miliknya, kemudian keluar dari kamar hotel.

.

Soora sampai di tempat terakhir ia meninggalkan Jimin, ia meletakkan tas ransel yang ia bawa kemudian berjalan mendekati air laut.

"Jimin!!"

Ia memanggil Jimin berharap jika pemuda itu muncul. Tapi tidak ada tanda-tanda seorang pun. Apa Jimin marah karena ia meninggalkannya?

"Jimin!!"

Tapi kemarin Soora sempat melihat raut sedih di wajah Jimin sebelum ia berbalik pergi. Pasti Jimin sedih karenanya.

Soora menghela nafas, ia memutuskan untuk kembali memanggilnya sekali lagi. Jika Jimin tidak keluar, mungkin ia akan pergi.

"Ji-"

"Soora."

Soora tersentak kemudian menoleh ke arah samping, mendapati Jimin yang muncul dari permukaan air. Soora mengepalkan tangannya, berusaha untuk tidak membuat reaksi yang berlebihan.

Sedangkan Jimin sendiri hanya mengamati pergerakan Soora. Setelah menarik nafas pelan, Soora perlahan mendekati tepi air. Kemudian memasukkan kakinya ke dalam air.

"Kemarilah." ucap Soora.

Jimin menurut, ia berenang mendekati Soora yang duduk di tepi. Berhenti tepat satu meter, ia memberi jarak agar Soora tidak takut padanya.

"Kenapa berhenti? Mendekatlah."

Dengan ragu Jimin mendekati Soora, hingga tidak ada jarak. Soora bisa merasakan jika dada Jimin menekan kakinya.