07

493 80 6
                                    





Ini bukan kencan pertama mereka, minju berfikir kencan pertama mereka adalah saat berada di rumah ryujin.

Dan satu hal yang pasti untuk hari ini, mereka akan pergi berkencan, menonton film, makan malam bersama, sekaligus meluangkan waktu untuk pergi ke pet shop tempat chaewon menghabiskan waktunya sambil membelikan hadiah untuk azzo.

Minju berfikir sejenak, apakah chaewon juga memiliki perasaan yang sama dengannya?

" kamu suka filmnya?? " tanya minju setelah mereka keluar dari teater.

" ya.. "

" benarkah??? "

" ya.. Tapi horor adalah yang terbaik" sahut chaewon.

Minju mendongak, memang bulan ini banyak sekali film horor yang baru dirilis, karna ia adalah gadis penakut, jadi ia memilih kissing both untuk mereka tonton malam ini, minju sangat penakut ia bahkan rela menahan haus saat malam hari, karna merasa takut jika harus ke dapur sendirian. Namun karna mengetahui chaewon menyukai hal hal yang berbau mistis, minju berniat untuk memberanikan diri mulai sekarang.

" h-horor??? " tanya nya gelagapan, dan chaewon kegangguk.

" i-ingin makan apa? " tanya minju berusaha mengalihkan topik horor mereka.

Chaewon melirik "kamu?"

"EHHH?!!!" teriak minju.

Chaewon bertanya masih dengan wajah dinginnya "aku bertanya" ucapnya singkat membuat minju kembali dari dunia khayalan nya.

" e-eohhh... A-aku ingin memakan bulgogi, apakah kamu setuju? "

Chaewon menaikan salah satu alisnya "bukannya lebih enak steak?"

Minju menyentak dahinya, lupa jika seseorang yang sedang berkencan dengannya ini adalah salah satu mahasiswi dari keluarga terpandang di Universitas.

" o-okee... " sahutnya.

Minju telah memperhatikan, chaewon memang sedikit canggung dalam hal seperti ini, terutama didepan umum, namun ada kalanya ketika ia tidak sadar telah memberikan perhatian yang lebih pada minju, seperti minju yang tidak sengaja menumpahkan kopi di pakaiannya, dan dengan sigap chaewon memberinya tissu untuk membersihkan pakaiannya lalu memberikan jaket kulitnya untuk menutupi noda, dan itu semakin membuat minju menyukainya.

" apakah kamu senang? " minju bertanya.

" ya.. " jawab chaewon singkat.

" terimakasih waktunya.. "

" tentu saja.. "

" aku pulang" minju terus berusaha mencari topik.

" baiklah, Hati-hati "

Minju mendengus kesal, mengapa ia sangat sedingin? "Huhhh... kamu menjengkelkan chaewon-ah, dan itu membuatku semakin menyukaimu" batin minju dengan rona merah diwajahnya.



























Ayah minju memiliki sebuah restoran cepat saji, kebetulan sekali kak jaehyun kakak minju sedang berada diluar kota untuk mengurus resepsi pernikahannya, jadi ayahnya memerintahkan minju untuk menggantikan kakaknya hari ini.

" huh.. Ini sangat melelahkan, lebih baik aku berkencan dengan chaewon "  gadis itu menunduk, sambil memotong beberapa sayuran untuk burger, ia mendongak melihat pintu terbuka.

" ada pelanggan" teriak yuju, salah satu chef disana.

" hai, selamat datang di o-oh— chaewon! "

Chaewon melepas blezernya, memperlihatkan t-shirt hitam didalamnya dan memakai celana jeans pendek, membuat minju bertanya-tanya bagaimana ia bisa sangat menarik walau hanya memakai pakaian seperti itu?

" oh-heii chaewon" minju berseri-seri sampai tak menyadari bahwa ia sedang memotong tomat "AW" minju meringis.

Chaewon mengerutkan keningnya, berjalan mendekati minju yang masih memegangi tangannya yang bercucuran darah.

" ini sudah yang kedua kali " minju merengek dengan cepat meraih kotak p3k.

" yhaa.. Dimana kot—" minju terus berteriak namun terpotong ketika ia melihat chaewon mengambil alkohol dan kapas "A-apa yang kamu.. "

" ulurkan tanganmu.. " perintah chaewon dan minju melakukannya.

Alisnya masih berkerut, mungkin saja orang lain yang melihatnya pasti akan berfikir mungkin chaewon adalah orang yang jahat, tapi tidak dengan minju ia melihat chaewon adalah gadis yang baik, merasakan  bagaimana chaewon mengobati lukanya dengan lembut.

" pftt.. Telingamu memerah" minju mengejek "kamu terlihat lucu"

Chaewon memegang telinganya.

Minju menahan tawanya "yaa.. Jangan menutupnya, lagipula aku mengerti jika dirimu pasti sedang merasa malu kan?"

" terserah apa katamu " jawab chaewon sambil membuka plester.

" aku tidak apa apa, jangan khawatir " sahut minju saat chaewon memasangkan plester di jarinya.

Minju dengan berani menyelipkan rambut chaewon kebelakang telinganya yang masih memerah.

" jangan terlalu canggung pada ku oke? "

" aku tidak canggung" balas chaewon.

" hmm.. Oke " kata minju.

" kamu yang membuatku gugup" chaewon berkata dengan cepat dan membuat telinganya kembali memerah.

Minju masih mencerna, dan chaewon kembali mengubah topik mereka.

" jadi, aku memesan 2 cheeseburger untuk kita berdua? Jika kamu mau" ucap chaewon segera memalingkan wajahnya.

Minju bersorak dalam hati, ingin rasanya ia berlari mengelilingi kota sambil berteriak bahwa ia benar benar menyukai chaewon.

















































Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
je t'aimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang