8

684 42 8
                                    

aku abis ganti covernya, keyyen ga? hahahaha taeyongnya ganteng banget

                            🥨🥨🥨

Ten membuka pintu mobilnya terburu buru, langkah kakinya cepat menuju apartemen milik sahabatnya, taeyong.

Masalah sudah menyebar, siapa yang tidak tahu?

Ten menekan bel, ia menunggu si pemilik apartemen keluar. Benar saja tak lama keluarlah taeyong dengan wajah kusutnya.

"apa yang kau lakukan bodoh" Ten mendorong pelan badan taeyong kedalam, mengajak nya duduk tanpa  melepas tatapan siletnya.

"lakukan apa?" taeyong menggeleng.

"john?" Ten menggelengkan kepalanya heran, tak lupa Ten menyodorkan sebuah foto dimana taeyong tertidur dengan pulas diatas tubuh kekar John.

"seperti yang kau lihat"

"kau harus memberiku penjelasan, kau bukan seseorang yang pasrah sepeti ini Tae, kau pasti tidak melakukanya bersama john bukan?" Ten menggoyangkan tangan taeyong pelan.

Ini bukan seperti taeyong yang ia kenal, taeyong sangat tidak menyukai hal hal berbau homoseks seperti ini, tidak mungkin taeyong malah ikut masuk ke dunia perbelokan.

"aku melakukannya —" taeyong menggantungkan kalimatnya.

"dua kali" kali ini ia menatap lekat mata Ten yang mengejap tak percaya.

"bagaimana bisa, Tae"

"aku tidak tahu, tapi aku bersumpah aku tidak menyukai pria. Malam itu John tiba tiba menciumku dan kehilangan kendali"

"bajingan" decak ten tanpa melepas pandangannya.

"sudahlah, aku dan dia kini bukan teman" tae merebahkan tubuhnya ke sofa.

"KALIAN BERPACARAN?!" Ten membelalakkan matanya tak percaya, taeyong menutup mulut besar Ten dengan telapak tangannya.

"tidak bodoh, kami tidak saling mengenal" tayeong menoyor kepala ten gemas.

"aih, kenapa?"

"aku diperkosa bodoh, kenapa otak kecilmu tidak juga mengerti" taeyong memutar bola matanya malas.

"tapi enak bukan, aku saja ketagihan bersama yuta" Ten terkekeh pelan, tanganya aktif mencolek colek taeyong untuk menggodanya.

"sialan, kau tidak tahu aku tidak bisa berjalan dua hari ini?"

"baiklah pemula, sering sering lah melakukannya maka kau akan terbiasa." Ten tertawa terbahak bahak, ia melangkah kan kakinya menuju kulkas mengambil beberapa camilan dan soda.

Melihat taeyong diam tanpa memakinya Ten tertawa lagi.

"Tae, mari temani aku membeli roti di Jung bakery"

"tidak mau" taeyong memejamkan matanya.

"aku dengar dengar si jung muda juga menyukai pria cantik, mungkin saja dia akan menyukaimu" Ten menengguk habis sodanya lalu menarik taeyong untuk bangun dari tidurnya.

"aku malas, makan saja rotiku. Ada didapur" jawab Taeyong malas.

"dapat dari mana, katanya kau malas" Ten kembali memasang wajah keponya yang membuat taeyong mendecak kesal.

"si jung mengantarkanya untukku baru saja, dari tadi banyak yang datang karna john sialan"

"jung tahu? "

BAD KITTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang