at 12 o'clock midnight
"yongie harus jadi anak papa yang hebat, harus menjadi kebanggaan papa oke?" ucap lelaki bertubuh besar yang tengah memeluk tayeong kecil.
taeyong mengangguk angguk kan kepalanya, anak kecil itu masih sibuk dengan gulali di tangannya.
"papa .... ?" taeyong kecil menuding wanita yang tengah berjalan gontai menuju tempat taeyong berada.
plakkk*
"papa !!" taeyong terbangun dari mimpi buruknya, dada pria berparas cantik itu naik turun seiring kuatnya ia untuk menetralkan nafas memburu nya.
taeyong mengusak rambut nya asal,
mimpi itu lagi, batinnya.
taeyong melirik jam yang menggantung di atas dinding pucat miliknya, ia menghela nafas panjang lalu menyenderkan kepalanya kembali ke bantal.
masih tengah malam, ia sendirian 'lagi.
sudah lama mimpi mimpi itu tidak lagi hadir dalam dinginnya malam, tapi hari ini mimpi itu datang lagi.
benar benar buruk.
taeyong memejamkan matanya sejenak sebelum berniat mengambil air di bawah, tangannya terulur kedlam kulkas untuk mengambil air putih dingin yang selalu ia siapkan.
*glukk glukk glukk
pria itu mendesah pelan sesaat setelah merasakan dingin menyelimuti tubuhnya yang kepanasan, taeyong kembali menaruh botol plastik kedalam lemari es nya.
dua tangga telah ia lampaui sebelum telinga pria cantik itu mendengar sesuatu dari luar pintu apartemen nya. tak lama seseorang menekan bel, taeyong mengerutkan keningnya. siapa pula yang bertamu tengah malam begini?
taeyong berjalan ke arah pintu, membukanya dengan perlahan, takut takut ada seseorang yang tidak ia harapkan.
pria itu menghela nafas saat melihat jaehyun yang basah kuyup oleh air hujan, alis taeyong terangkat satu tangannya berkacak pinggang persis seperti ibu ibu kost yang melihat anak kostnya belum membayar uang kost.
"kenapa malam malam begini malah hujan hujanan?" suara itu milik taeyong, serak selayaknya orang bangun tidur.
jaehyun menggosok telapak tangannya berharap ada kehangatan yang mampir di tubuhnya yang kini basah kuyup yang disengaja. "dingin tae, izinkan aku masuk dahulu" jaehyun melengkungkan bibirnya sambil menatap harap dengan pria berpiyama didepannya.
"sudah malam pulang saja kerumah mu sendiri jae, aku tidak akan meminjamkan baju" taeyong kembali bersuara, ia memutar bola matanya malas.
"aku mengigil, aku habis berlari mengelilingi kota untuk bertemu denganmu" jaehyun benar, ia kini mengigil kedinginan, bibirnya biru pucat sangking dinginnya. lagi pula siapa yang menyuruh jaehyun untuk mengambil perhatian taeyong dengan cara seperti ini?
"bertemu dengan ku? untuk apa, bodoh?"
"aku merindukan mu, boleh?" kata jaehyun takut takut, ia sudah siap jika harus kembali ke rumah tanpa memeluk taeyong terlebih dahulu.
"ck, masuk" taeyong berjalan masuk tanpa menutup pintu, tunggu ... apa taeyong mengizinkan jaehyun untuk masuk?
"aih, aneh" jaehyun melangkah kan kakinya kedalam apartemen taeyong yang baru ia tinggalkan beberapa jam lalu. tapi jaehyun merasa tidak baik baik saja dengan tingkah taeyong yang biasanya galak seperti kucing bunting.
"kau belum tidur?" jaehyun terus melayangkan pandangan nya ke arah taeyong yang sedang mengaduk aduk isi lemari.
"sudah, aku terbangun karnamu" taeyong memicingkan matanya kearah jaehyun tajam "dasar penganggu" sambungnya
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD KITTEN
Romansataeyong mendekat, mengikis jarak mereka hingga pria didepanya bisa merasakan hembusan nafas dari lelaki bermarga lee itu. " aku lee taeyong, tidak akan pernah menyukai sesama pria" ucapnya lantang "begitukah? " taeyong mengangguk mantap bahkan ia s...