2

1.5K 132 8
                                    

Taeyong keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk, lagipula hanya ia yang tinggal di diapartemen ini.

Jam menunjukkan pukul 8 malam, seperti kataku tadi Taeyong hendak ke club' menenangkan hatinya yang sedari tadi tidak tenang karna telfon papanya.

'pelarian' bisa dibilang seperti itu,

Handphone nya berdenting tanda pesan masuk di iMessagenya. Ah pesan dari john ternyata


                           johnny

|akan ke club malam
  ini?
|jika iya berangkat lah
  bersamaku                

                                    aku bersama Ten |

|mari berangkat bersama,
  dengan Ten juga.
|akan saya jemput

                                            baik, jika kau |
                                         memaksa kkkk

|bagus, setengah jam
  lagi sampai





Taeyong meletakan handphone nya diatas nakas setelah mengabari Ten, kakinya mengayun kearah lemari pakaian yang selalu tersusun rapi itu.

tae mengambil kemeja coklat susu yang akan tampak manis dibadan rampingnya, selesai memakai baju ia pun memakai sedikit parfum lalu menunggu John sampai di apartemen miliknya.

John mengabari Tae bahwa ia sudah didepan apartemen nya, Taeyong turun kebawah dengan segera.

"maaf membuatmu menunggu " ucap Taeyong seraya masuk ke mobil hitam milik pemuda tampan berumur 23 tahun itu.

"its oke, tidak lama menurutku" John tersenyum sebelum menekan gas mobil nya mengarah ke apartemen Ten yang tak jauh dari tempat milik Taeyong.

"saya kira kau sudah jarang ke club', mengapa malam ini tiba tiba ingin?" tanya John memulai percakapan.

"eum, entahlah hanya ingin" jawab Taeyong seadanya, ia tersenyum cukup lama menatap John yang sedang mengendalikan mobil tanpa melihat kedepan.

"benarkah? "

"eoh " Tae mengangguk mantap.

"Jhon perhatikan jalanan, jika kau tidak mau menanggung biaya rumah sakitku? " Tae mengerutkan keningnya galak.

Yang dimarahi malah terkekeh geli melihat omelan Taeyong yang terkesan menggemaskan.

"malah tertawa, perhatikan jalan habis ini belok kiri ke apartemen Ten"  instruksi Tae serius pada ucapannya

"baik boss maafkan saya" angguk John sambil kembali terkekeh geli.

"John jangan meledek ku, aku sedang tidak mood " keluh Taeyong sambil menekuk wajahnya.

"saya bisa menaikan mood mu " ucap John setelah berhenti di parkiran apartemen milik Ten.

John menelfon Tae untuk segera turun karena ia sudah sampai di parkiran .

"saya menunggumu di bawah " begitulah kata terakhir John sebelum mematikan sambungan telepon dengan Ten.

"aku tidak yakin, tapi bagaimana caranya? " tanya Taeyong penasaran.

"wait a minute" John sekarang sibuk dengan selembar kertas dan bolpoin, ia menuliskan sesuatu.

John mengangkat tinggi tinggi tanganya yang memegang kertas bertuliskan 'mood tae'

"mood mu sudah naik bukan?" John tersenyum lebar melihat Tae yang kini terkekeh pelan.

"bukan begitu yang kumau, tapi terimakasih moodku sedikit membaik setelah melihat tingkah bodohmu" Taeyong terkekeh kecil.

BAD KITTENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang