Ternyata begini rasanya nggak ada harapan menyelesaikan masalah. Hariku nggak pernah tenang lagi. Dalam keadaan tenang saja, aku sering melakukan kesalahan, apalagi di saat frustrasi begini. Semua yang kukerjakan jadi kesalahan.
Di rumah aku jadi sering marah. Kara yang sering menjadi sasaran emosiku. Sikap manjanya menyebalkan. Dia nggak pernah paham kalau sekarang hidup kami sudah berubah. Hampir setiap hari, dia merengek meminta sesuatu, kadang sampai nangis sambil guling-guling di lantai atau membuang barang. Harusnya, dia tahu kalau kondisi keuangan kami mengerikan.
Uang yang kupunya cuma lima ratus ribu. Ini uang yang diberikan om-om pemarah kemarin. Aku bersyukur masih sempat membawa pulang uang ini. Paling nggak, keluargaku masih bisa makan.
Ini hari yang dijanjikan oleh dua BayMax kemarin. Aku sama sekali belum punya uang buat melunasi utang. Sekarang, aku pasrah. Mak Oci sudah kuminta membereskan barang-barang. Sejak dua hari lalu, rumah ini sibuk. Kara ikut membantu menumpuk pakaian ke dalam kardus dengan perasaan riang. Menurutnya, kami akan berlibur ke tempat yang sangat jauh. Ini liburan yang pasti menyenangkan.
***
Happy reading!
Bab ini dihapus sebagian karena pindah ke Karyakarsa.
Akun Karyakarsa : Franciarie
❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Baby Wanna Be
RomanceKalian punya Papa posesif, yang terus mengawasi dan mengikuti ke mana pun? Sama! Aku benci Papa yang membuntuti setiap pergerakanku, seolah aku ini balita yang nggak bisa dibiarkan keluyuran sendirian. Tapi, ternyata saat Papa pergi, aku sadar kalau...