Oek... oek... oek...
Setelah bayi lelaki itu diberi pijatan khusus oleh perawat, bayi itu akhirnya menangis, awalnya pelan, lama kelamaan makin kencang.
"Selamat Bu Hong, anda telah berusaha keras," ucap Dokter Yang.
Kelegaan Vincenzo masih 50%. Kedua mata Cha Young masih terpejam, dengan bibir yang tampak membentuk segaris senyum.
"Cha Young-ah, kau dengar? Kau dengar suara tangisan putra kita? Cha Young-ah, apa kau tidur? Bangunlah!" Vincenzo menoleh kepada dokter, "Dok, ada apa dengan istri saya?"
Dokter Chu bergerak untuk mengecek Cha Young, tetapi...
"Aish... berisik..." Cha Young bergumam pelan.
"Cha Young-ah..."
Cha Young membuka matanya perlahan, "aku sangat lelah dan ingin istirahat sebentar."
"Oh... kau mengagetkanku," Vincenzo berjongkok di sisi ranjang bersalin. Kedua lututnya terasa lemas.
Cha Young terkekeh pelan. Sebenarnya tadi dia memang merasa pusing dan nyaris pingsan. Namun tangisan bayinya menyadarkannya kembali.
"Dok, bayi saya baik-baik saja, kan?" Tanya Cha Young.
"Ya, dia sehat."
"Tapi kenapa dia sempat tidak menangis?" Tanya Vincenzo.
"Sepertinya dia terlilit tali pusar saat terjadi kontraksi, lalu turun ke jalan lahir. Kurasa kelainan detak jantung mendadak bayi diakibatkan oleh tali pusar yang melilitnya. Hal ini mungkin terjadi selama kontraksi, walau agak jarang sampai terlilit tiga kali. Karena lilitannya berada di leher, ia sempat kesulitan bernapas, namun sekarang dia sudah dapat bernapas dengan baik."
"Oh, syukurlah... terima kasih, Dok," ucap Cha Young.
"Terima kasih, Dokter Yang," ucap Vincenzo.
"Bu Hong telah bekerja keras untuk mengejan kuat. Bayi kalian bisa lahir dengan selamat dan tepat waktu sebelum detak jantungnya makin menurun, itu berkat Bu Hong yang kuat dan pantang menyerah."
Vincenzo mengecup kening istrinya yang banjir keringat, "terima kasih, istriku. Kau sudah bekerja keras. Terima kasih, sayang."
Sembari dokter mengeluarkan sisa plasenta dari rahim Cha Young, perawat membawa bayi itu kepada Cha Young meletakkannya di atas dada sang ibu. Bayi mungil yang kedua matanya masih terpejam itu mulai bergerak untuk mencari puting ibunya. Setelah menemukannya, dengan cepat ia menghisapnya.
"Aigoo... kiyowo..." Cha Young mengusap pelan pipi bayinya yang bergerak-gerak, "lihatlah, Darling, sepertinya wajahnya mirip denganmu."
"Oh ya? Tapi kulihat dia mirip denganmu."
"Entahlah. Matanya masih belum terbuka. Dan kata orang, wajah bayi bisa berubah saat ia makin besar nanti."
Setelah selesai meminum asi, kini giliran sang ayah yang melakukan bonding dengan putranya yang baru lahir. Perawat membantunya untuk menggendong Gnocchi. Meskipun sudah pernah latihan menggendong bayi menggunakan putri Pak Lee dan Bu Jang, Vincenzo masih merasa kaku dan gugup saat menggendong putranya sendiri. Namun melihat bayi yang begitu kecil di dalam lengannya yang besar, membangkitkan tekad sebagai ayah untuk melindunginya. Dan sang bayi pun tampak merasa begitu nyaman dalam dekapam ayahnya.
Vincenzo tak henti mengucapkan rasa syukurnya atas kesempatan untuk menerima berkat dan kebahagiaan yang Tuhan berikan kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Idn]Mr. & Mrs. Cassano (FF Vincenzo)✔
FanficCerita ini dipersembahkan untuk para penumpang kapal VinCha/CenCha ~ Vincenzo ♡ Chayoung, melanjutkan kisah mereka yang masih menggantung kayak hubungan kamu dengan si dia (eeeaaa), sebagai partner in crime dan sepasang kekasih. Cover by: mahgadahli...