Paolo ~ You Belong To Me

680 59 19
                                    

Trigger Warning!
Bagi yang mungkin pernah mengalami penculikan, pelecehan, atau pemerkosaan, atau nggak pernah mengalami semua itu (semoga, Amin) tapi orangnya nggak tegaan, skip aja ke chapter berikutnya. Tapi aku akan berusaha tidak membuatnya terlalu eksplisit.

Playlist: Every breath you take by Chase Holfelder
.
.
.

(Di mulai dari 1 tahun lalu)

Paolo memasuki sebuah ruangan untuk menemui seseorang yang mengunjunginya. Ia tak pernah mengenal pria itu sebelumnya.

"Aku Gustavo Antolini, pengacara dari pihak Nyonya Caterina Petrova," pria itu memperkenalkan diri.

Paolo menghembuskan napas penuh kemarahan, padahal Gustavo belum menyampaikan maksud kedatangannya. Tak perlu ia sampaikan, Paolo sudah bisa menebak. Istrinya menyewa pengacara pasti bukan untuk membebaskannya dari penjara. Jika memang itu tujuannya, seharusnya Gustavo datang beberapa bulan lalu sebelum putusan hukuman atasnya diputuskan.

Seperti yang sudah Paolo duga, Gustavo menyodorkan berkas perceraian untuk Paolo tanda tangani. Namun ia merobeknya. Dan sejak saat itu ia menolak untuk dikunjungi. Bahkan saat Caterina datang beberapa bulan yang lalu, ia juga tak mau menemuinya.

Dan ia makin menggila saat mengetahui dari salah satu anak buah setianya bahwa Caterina tinggal di sebuah pulau bersama Vincenzo.

Sejak pertama kali bocah itu menginjakkan kakinya di keluarga Cassano, Paolo sudah tidak menyukainya. Ia benci tatapan matanya, seperti ada sesuatu di baliknya yang membuatnya merasa terancam. Vincenzo juga tak pernah menaruh respek kepadanya yang memiliki jabatan lebih tinggi.

Tetapi yang membuat ia sampai memutuskan untuk mencoba membunuh Vincenzo, bukan karena ia takut sang consigliere itu merebut posisinya sebagai boss, melainkan karena Caterina berada di pihak Vincenzo. Paolo yang mudah tersulut api cemburu, langsung mencurigai istrinya berselingkuh dengan adik angkatnya itu.

Dan setelah ia tahu bahwa mereka kini tinggal bersama, ia makin yakin bahwa ada sesuatu di antara mereka. Meskipun ia juga mengetahui bahwa Vincenzo telah menikah dengan wanita lain, itu tetap tak menghapus kecemburuannya.

~~~

(Hari kejadian)

Beberapa minggu yang lalu, akhirnya Paolo menandatangani surat perceraiannya. Namun bukan berarti dia benar-benar ingin berpisah dari Caterina. Dia telah menyusun sebuah rencana, dibantu oleh para bawahan setianya.

Kedua tangannya diborgol saat ia keluar dari penjara menuju kantor pengadilan agama. Ia diantarkan menggunakan minibus khusus napi, dengan teralis besi di setiap jendela dan memisahkan antara tempat duduk belakang dengan supir. Seorang sipir juga duduk di sampingnya untuk menjaganya.

Pada perempatan ketiga, Paolo mencengkeram teralis besi seerat-eratnya, dan sebuah truk menghantam minibus itu hingga terguling. Beberapa orang berpakaian serba hitam dengan topeng menutupi wajah mereka keluar dari truk itu, menembak para sipir, lalu mengeluarkan boss mereka.

Paolo tak mempedulikan darah yang mengalir dari keningnya, yang penting ia bebas dan akan mendapatkan wanitanya kembali.

~~~

Caterina dan Alberto yang baru tiba di bandara Milan, dijemput oleh Santiago. Mereka langsung menuju pengadilan. Gustavo sudah berangkat lebih dulu dan mereka akan ketemuan di sana.

Di perjalanan, mobil putih mereka juga ditabrak oleh mobil van hitam. Caterina menjerit dan berusaha melawan sekuat tenaga saat para pria yang keluar dari mobil van itu menariknya.

Meskipun sedang terluka cukup parah akibat benturan keras, Alberto berusaha menolong nyonyanya. Ia mengeluarkan pistol dan menembak beberapa orang. Namun...

[Idn]Mr. & Mrs. Cassano (FF Vincenzo)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang