Ketika Cha Young merenggangkan tubuhnya, tangannya menyentuh bantal dingin di sampingnya. Masih dengan mata terpejam, ia meraba-raba di sekitarnya. Karena tak menemukan apa -- lebih tepatnya siapa -- yang ia cari, ia pun bangkit. Dan yang ia cari ternyata sudah duduk di hadapannya.
"Kau mau ke mana?" Tanya Cha Young yang melihat Vincenzo sudah berpakaian rapi dengan kemeja dan celana panjang.
"Lebih tepatnya, dari mana."
Cha Young mengerutkan kening tak mengerti.
"Aku habis mengantarkan keluarga Geumga melihat-lihat perkebunan zaitunku."
"Kenapa kau tak mengajakku? Aku juga mau ikut. Aku kan belum pernah melihat perkebunanmu itu."
"Kau bisa kuajak ke sana kapan-kapan. Kau kan sudah tinggal di sini."
"Ah, benar juga," Cha Young terkekeh, hampir lupa bahwa ia ke Pagliuzza kali ini bukan untuk berlibur seperti beberapa waktu yang lalu, melainkan untuk tinggal di sini bersama lelaki yang ia nikahi kemarin.
Vincenzo menyisir rambut panjang istrinya yang berantakan dengan jemari, merapikannya, "lagipula kau tidur sangat nyenyak. Sepertinya kau kelelahan setelah acara pernikahan kita kemarin dan double exercise semalam. Aku jadi merasa bersalah."
Cha Young meninju pelan dada suaminya, "sudah seharusnya kau merasa bersalah."
"Ngomong-ngomong, jam berapa ini?" Cha Young celingukan mencari jam. Di kamar ini tidak ada jam dinding, ataupun jam meja. Ia meraih ponselnya, seketika itu ia melompat dari ranjang.
"Astaga, sudah hampir jam 11 siang! Seharusnya kau membangunkanku!"
"Memangnya kenapa?"
"Aku bukan lagi seorang wanita lajang. Tidak seharusnya seorang istri dan ibu bangun sesiang ini," Cha Young ke kamar mandi untuk menyikat gigi.
Vincenzo menyusulnya, berdiri di dekat pintu sambil bersedekap, "tidak masalah bila istri dan ibu tersebut kelelahan di hari sebelumnya, atau sedang sakit. Tidak usah memaksakan diri untuk bangun pagi-pagi. Kau tak perlu membereskan rumah, memasak, ataupun mengurus Rosé. Kita punya banyak asisten rumah tangga untuk melakukan semua itu."
Cha Young membersihkan mulutnya dari odol, "sebagai nyonya rumah, aku yang kini membawahi mereka dan memastikan segalanya beres. Mungkin selama ini Caterina yang mengurus itu, tapi sepertinya sekarang dia harus mengalihkan tugas itu kepadaku. Kuharap dia tidak merasa tersinggung."
"Alih-alih tersinggung, dia pasti akan sangat senang," Vincenzo mengambil handuk kecil, menyeka sisa-sisa air di bibir Cha Young.
"Dan tentang Rosé, meskipun dia punya pengasuh, tetapi aku tetap ingin mengasuhnya sendiri. Aku ingin membangunkannya tiap pagi, membuatkannya sarapan, menyiapkan bahan dan perlengkapan homeschoolingnya, mengajarinya mata pelajaran, menemaninya bermain, dan semua interaksi antara ibu dan anak perempuannya. Barbara hanya akan membantuku menjaganya kalau aku ada urusan lain."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Idn]Mr. & Mrs. Cassano (FF Vincenzo)✔
Fiksi PenggemarCerita ini dipersembahkan untuk para penumpang kapal VinCha/CenCha ~ Vincenzo ♡ Chayoung, melanjutkan kisah mereka yang masih menggantung kayak hubungan kamu dengan si dia (eeeaaa), sebagai partner in crime dan sepasang kekasih. Cover by: mahgadahli...