Lucas × Renjun × Jungwoo
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
"Gua suka sama tu anak." Jungwoo duduk dilapangan setelah bermain bola bersama teman-temannya. Keringatnya membasahi baju bagian dadanya. Dia menang lagi kali ini. Semangatnya menggebu-gebu kala seseorang yang ia sukai duduk dipinggir lapangan bersama temannya.
"Yang mana?"
"Itu yang kecil."
"Yang mana si anjing?"
"Buta mata lu? Yang kecil, sebelah si adeknya bang Jongin."
Adeknya bang Jongin itu Haechan, nah sebelah Haechan itu si Renjun. "Adek gua dong?"
"Lah adek lu?"
"Kaga kaga, adek gua kaga boleh sama temennya setan kayak lu."
"Lu dong?"
"Kok gua?"
"Temen gua kan elu?"
"Kita emang temen?"
"Oh iya bener, ipar." Seringai itu terlihat oleh mata Lucas, alis Jungwoo naik turun didepannya. Membuat Lucas ingin menyelengkat kaki Jungwoo saat berjalan nanti.
"Anjing."
👥👥👥👥
Jungwoo menengok ke kiri dan ke kanan. Memastikan tidak ada orang yang melihat aksinya. "Sayang bener si Renjun imut tapi kaga bisa jadi milik gua. Maapin gua Cas, cinta emang kudu ada usaha. Salah satunya ngempesin ban lu. Bismilah demi cinta." Jungwoo mulai berdoa, lalu ia mengempaskan ban milik Lucas yang setiap harinya mengantar Renjun sekolah.
Setelah itu Jungwoo memberikan tanda jempol pada usahanya, "Bagus juga akal gua, pinter lah setara profesor." Lalu ia pergi dari sana dengan senyuman senangnya.
👥👥👥👥
"Ayo, njun buruan abang anter."
"Kenapa buru-buru, bang?"
"Takut gua, lu diculik entar."
"Udah gede tapi njunnya bang."
Lucas berhenti menarik Renjun, menelisik dari atas kebawah melihat penampilan adiknya, "Apaan yang gede?"
"Hah?"
"Hah?"
"Idih, ga jelas!" Renjun mendahului Lucas, berlari kecil setelah memasang ekspresi jijik untuk Lucas.
Saat Renjun sudah sampai tempat dimana Lucas memarkirkan motornya, ia menunggu Lucas yang masih berjalan santai.
"Badan doang gede jalannya lambat."
"Dih, bawel." Saat Lucas sudah menaiki motornya, ia merasakan ada yang aneh. Lalu ia menoleh kebelakang, tepatnya ke ban motor itu.
"Lah kok, lah kok."
"Apaan sih lah kok lah kok." Renjun pengen nampar Lucas pas ngeliat ekspresi bingung yang Lucas keluarin.
"Ban motor gua lu isep anginnya ya?"
"Sini gua isep ubun-ubun lu."
"Kok kempes?"
"Lah kok nanya gua?"
"Gabisa ni, entar kecelakaan, udah dah, kita pulang nuntun motor."
"Lu ga waras, gila, atau sinting?"
"Apaan si emosian mulu?"
"Jauh bego rumah kita?"
"Terus si bleki gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT - RENJUN HAREM
Romantik🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞 cerita one shot milik DOINGILRS memang gantung. seperti sampah ide, yang kalau dibuang sayang. akan ada kemungkinan dilanjutkan, jika cerita milik DOINGILRS yang lain sudah selesai/end. Renjun Harem...