San Ateez x Renjun x Sunwoo The Boyz
★★★
Bocah berandalan, mereka memanggil Renjun seperti itu. Lagaknya memang seperti preman dengan tubuh kecil dan wajah songong miliknya.
Masih bersekolah, tetapi tak pernah taat aturan. Sudah berkali-kali dihukum, seakan menantang, siapa yang paling kuat dalam mental, sehingga lelah dan mengalah antara dirinya atau para guru.
Tidak akan pernah dikeluarkan, karena orang tua Renjun menjadi salah satu donatur yang memberikan suntikan dana. Sekolah anak kaya, memang sangat berbeda.
Jika Renjun pintar dan taat aturan, mungkin dirinya sudah menjadi deretan OSIS atau orang penting yang mempunyai nama dan dikenal satu sekolahan. Hanya saja, Renjun memilih menjadi yang terkenal dalam bidang kenakalan.
Naas, Renjun lebih suka tampil berbeda dan semaunya. Menatap gerah para penikmat ketaatan peraturan. Jika dibayangkan, dirinya mungkin akan berteriak ditengah-tengah diskusi penting nantinya.
Kalung salib, telinga bertindik, rokok yang ada disaku celana, dengan seragam yang tak rapih, Renjun patut menjadi panutan dari anak nakal kelas atas.
Tidak, para pembaca.. Renjun bukan anak broken home sehingga mencari perhatian dengan kenakalan, walaupun memang orang tuanya sangat giat bekerja. Renjun hanya malas bersikap sopan dan rapih. Jadi, faktor orang tua, bukan penyebab Renjun menjadi senakal ini.
Renjun hanya nakal pada dirinya, mengerti maksudnya? Hanya seperti nakal, yang sebenarnya tak merugikan siapapun. Semaunya saja. Tapi, sekolah mempunyai peraturan, sehingga Renjun harus mengikutinya.
Renjun menggaruk lehernya saat pelajaran tak masuk kedalam otaknya. Ia mengantuk. Mulutnya menguap dengan tangan yang mengusap matanya, "Sialan."
Renjun bangkit, berjalan keluar kelas dengan santainya, dengan guru yang menatapnya marah. Sepertinya, ini agak mengganggu orang lain, karena yang melihat Renjun merasa ingin menghajarnya.
👥👥👥
Renjun berjalan kebagian balkon yang berada di sekolah itu. Sepi, karena masih jam pelajaran. Namun, memang sebenarnya balkon ini sering sepi, karena tidak akan ada yang mengunjungi. Letaknya berada di bagian paling ujung dengan lorong panjang.
Rokok itu ia sumpalkan pada mulutnya, mematik api dari korek miliknya, "Bagaimana bisa orang lain tahan dengan kegiatan berdiam diri di kelas?" Bertanya pada angin memanglah yang paling menyenangkan sepertinya.
"Dilarang merokok, Renjun."
Suara itu membuat Renjun menoleh, mendapati sang ketua OSIS tersenyum ramah padanya. Memang aneh sekali, Sunwoo ini sering tersenyum bisnis, menurut Renjun. Membuat Renjun sedikit risih melihatnya.
"Terserah padaku."
Sunwoo tidak datang sendiri, disebelahnya ada teman yang merangkap sebagai anggota OSIS dengan raut wajah yang memiliki perbedaan dengan Sunwoo, namanya San.
Tatapan datar menatap Renjun itu seakan lelah, jika yang harus mereka tangani, adalah orang yang sama setiap harinya. San maju selangkah ingin melawan, namun Sunwoo menghalangi, "Bersabar, San."
"Begini, Renjun.. Kamu sudah tahu betul bahwa peraturan–"
"Iya, nanti aku akan membersihkan toilet ya, Sunwoo. Kembalilah ke meja kebesaranmu." Renjun membuka pintu, mempersilahkan Sunwoo dan San untuk keluar dan tak mengganggunya.
"Jangan bertingkah semaumu, Renjun. Sekolah kita memiliki peraturan. Kami lelah harus menangani anak dengan tingkah seperti anak kecil."
Renjun tersenyum, menyandarkan dirinya ditembok dengan tangan yang terlipat didada, "Orang gila ini.." Gumamnya, "Dengar ya, Choi San.. Kalau lelah, tidak usah menangani orang sepertiku. Anggap saja aku tidak ada. Kalian para OSIS apakah tidak ada pekerjaan lain?"

KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT - RENJUN HAREM
Любовные романы🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞 cerita one shot milik DOINGILRS memang gantung. seperti sampah ide, yang kalau dibuang sayang. akan ada kemungkinan dilanjutkan, jika cerita milik DOINGILRS yang lain sudah selesai/end. Renjun Harem...