NoRen JaemRen HyuckRen
WARN : kata kata kasar
Kerja kelompok ini sungguh dalam suasana suram. Hanya bermalas-malasan. Haechan sibuk memainkan permainan diponselnya bersama dengan Jeno disebelahnya. Jaemin sibuk tidur dengan Renjun yang menatap kesal kearah mereka.
"Aduh, anjing kelompok gua ampas semua. Kaga ada benernya, lu pada kalo ngerjain tugas jangan terima jadi ngapa, sih." Omelan Renjun sudah dimulai sejak 15 menit yang lalu. Namun tak ada perubahan.
"Bentar lagi, njun. Ini si Jeno kaga mau ngalah padahal gua dah ngecheat."
"Asu, lu ngecheat? Pantes! Gua dah yakin lu bakal kalah dalam lima menit!" Jeno membanting ponselnya ke lantai, tak terlalu kencang. Dirinya langsung menyerang tubuh Haechan, bergerak ingin memukul.
"Tolol-tolol emang. Mending sekelompok sama Shuhua aja dah gua." Renjun menggeleng, meninggalkan teman-temannya dan masuk kekamar mandi.
Haechan dengan Jeno menatap saling mengintimidasi, "Tolol lu."
"Lah lu anjing."
👥👥👥👥
Mereka berempat akhirnya menyelesaikan tugas dijam 10 malam. Bayangkan, ini seharusnya sudah selesai disore hari, namun dengan tingkah mereka, membuat ini semakin lama selesai.
"Kaga usah berantem, capek gua liatnya. Ati-ati lu, berantem-berantem abis itu ngentot."
"Heh!" Haechan yang kaget mendengar Renjun berkata kasar menunjukkan wajah tak sukanya, "Kamu teh jangan ngomong kasar begitu atuh, Ren. Istigfar dulu hayu, bismillah.."
"Si Haechan waktu belajar ngaji demennya pergi ke gereja, maklum aja, Ren." Jaemin menepuk bahu Renjun yang ingin membenarkan ucapan Haechan yang salah. Seakan menyuruh untuk memaklumi.
"Maneh! Sini maneh kalo berani ke aing!"
"Berani!"
"Wah nantangin!"
Jeno yang menatap seru kearah pertengkaran itu kini bangkit, duduk disamping Renjun, "Ren, jagoin siapa?"
"Haechan."
"Si Jaemin gitu-gitu kuat, Ren." Tidak setuju, Jeno langsung memberikan pemikirannya.
"Haechan mulutnya tajem, lebih kuat."
"Oh, iya."
Melihat Haechan yang ngos-ngosan dengan Jaemin yang jatuh terduduk, akhirnya Jeno berinisiatif melerai. Dia sudah terhibur, dan kini tak ingin temannya menjadi adu jotos.
"Hayu, main aja yu."
"Ai, main yu." Wajah Haechan berubah, menanggapi Jeno saat diajak bermain. Moodnya langsung secepat kilat menjadi semangat mendengar mereka akan bermain.
"Bukan maen hp, udahan cukup. Gabaik nanti demam, kata emak gua."
"Emang lu mau main apa, No?" Jaemin mendekat kearah meja, bertanya penasaran.
Haechan menaikkan tangannya, tanda memberikan usulan, "Truth or dare atuh, biar seru.. Biar kayak bule."
"Yaudah ikutin Haechan aja, nanti kalo ga diturutin nanges."
"Asu kamu, Jaem."
"Iyah." Jaemin mengiyakan biar cepat.
Yang kena dahulu, Jaemin. Membuat dirinya menghela napas, dia menjadi sial karena disebelah Haechan, pikirnya. Lain kali seharusnya disebelah mama papanya aja kali ya biar diridhoi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT - RENJUN HAREM
Romantik🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞 cerita one shot milik DOINGILRS memang gantung. seperti sampah ide, yang kalau dibuang sayang. akan ada kemungkinan dilanjutkan, jika cerita milik DOINGILRS yang lain sudah selesai/end. Renjun Harem...