Pikirkan sendiri, couple mana yang cocok dengan Renjun disini.
★★★
Jaehyun tersenyum kecil saat hari pernikahannya diadakan. Wanita disebelahnya dengan gaun putih itu sibuk berbicara dengan teman kantornya yang memberikan ucapan selamat.
Duda anak tiga, mereka bilang. Dengan tampilan yang sempurna. Dengan wajah yang mendukung postur tubuh, membuat Jaehyun terlihat semakin seksi dengan jas yang dirinya pakai kini.
Jaehyun itu orang kaya. Istrinya hanya tahu hal itu. Menutup segala pikiran tentang, pekerjaan apa sebenarnya yang lelaki ini kerjakan dari pagi hingga malam. Istrinya hanya tahu, jika lelaki tinggi ini, memiliki perusahaan yang besar, saat perempuan itu pertama kali diajak pergi ke kantor Jaehyun.
Hanya sampai titik itu, tidak lebih.
Jaehyun ini sangat baik. Memperlakukan seseorang, memanjakan seseorang, ia bahkan sering pergi ke gereja untuk berdoa setiap minggunya. Sangat baik, dan sempurna.
Fakta tentang mempunyai anak, bahkan menjadi nilai kewajaran bagi wanita disebelahnya, yang sebenarnya juga seorang janda dengan satu anak laki-laki yang ia biarkan tinggal dengan mantan suaminya.
Sebuah kejadian yang sering dialami oleh beberapa orang, kan?
Tiga orang lelaki yang duduk di sofa terlihat oleh pandangan Jaehyun. Dirinya menghela napas pelan, lalu menghampiri mereka, "Ayahmu hari ini menikah. Tidakkah kalian senang mempunyai ibu baru?"
Haechan, anak ketiga yang duduk dipinggir paling kanan ini menguap, "Kenapa tiba-tiba ingin menikah, ayah? Kami tidak masalah jika ayah ingin membawa seorang wanita setiap harinya kerumah. Mempunyai ibu baru tentunya lebih sulit. Apalagi, yang ayah pilih adalah seorang wanita yang sepertinya menyembah uang dengan tubuhnya."
Jaehyun menaikkan alisnya, "Itu omongan kasar, Haechan. Siapa yang mengajarkanmu berkata seperti itu?" Dirinya ikut duduk disamping Jaemin yang terus menatapnya.
Jaemin menatap ayahnya terus menerus. Dirinya tersenyum dengan garis bibir yang bergerak sedikit, "Kali ini, hal penting apa yang ayah inginkan, sampai bertindak sejauh ini?"
"Hal penting? Ayahmu ingin berhenti bermain-main, Jaemin. Memangnya tidak boleh? Seharusnya kalian mendukung ayah."
Jeno melirik sesaat kearah Jaehyun. Lalu kembali menatap kearah mana dirinya membiarkan wajahnya terlihat melamun. Reaksi yang Jaehyun sukai dari Jeno adalah, dia tahu namun tak peduli.
Jeno, Jaemin, dan Haechan. Tiga anak Jaehyun yang memiliki perbedaan sifat ini, terkadang menghibur Jaehyun. Jaehyun pintar membuat Haechan kesal, Jaehyun pintar membuat Jaemin bingung, Jaehyun juga pandai membuat Jeno memberikan reaksi muak saat dirinya bersikap berlawanan dengan sifat aslinya.
Sungguh, keluarga harmonis yang diidamkan seseorang.
Jaehyun yang lelah bermain wanita, dengan ketiga anaknya yang manis.
Siapapun akan senang mendapatkan salah satunya.
Jaehyun bangkit berdiri, "Kalian ini, setidaknya memberikan sambutan atau apapun. Disini banyak orang, jangan membiarkan orang lain menganggap kalian tidak mempunyai sopan santun."
"Memang." Jawab Haechan asal.
"Ayo, lakukan. Tidak baik menjadi pajangan diacara pernikahan ayah."
"Tapi, Jaem–"
"Ayo, Haechan. Pemikiran seseorang tentang kita itu penting."
Jeno ikut berdiri, mengancingi jasnya dan berjalan lebih dulu meninggalkan kedua saudaranya.

KAMU SEDANG MEMBACA
ONE SHOT - RENJUN HAREM
Roman d'amour🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞 cerita one shot milik DOINGILRS memang gantung. seperti sampah ide, yang kalau dibuang sayang. akan ada kemungkinan dilanjutkan, jika cerita milik DOINGILRS yang lain sudah selesai/end. Renjun Harem...