🔞BIJAK DALAM MEMILIH BACAAN SESUAI DENGAN UMUR🔞
cerita one shot milik DOINGILRS memang gantung. seperti sampah ide, yang kalau dibuang sayang. akan ada kemungkinan dilanjutkan, jika cerita milik DOINGILRS yang lain sudah selesai/end.
Renjun Harem...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Renjun hanya berdiam diri saat Jaehyun duduk berdua dengan 'kekasih'—nya. Entah apa posisi Renjun sehingga ia harus menunggu Jaehyun dikursi lainnya hingga lelaki itu selesai berbicara. Renjun bukanlah seorang karyawan milik Jaehyun, sehingga keberadaannya kini cukup memberikannya tatapan dari bodyguard Jaehyun.
Renjun hanya bisa menutup rapat mulutnya dan enggan mencairkan suasana. Dia juga cukup segan untuk memecahkan keheningan yang telah terjadi sejak setengah jam yang lalu.
Hingga, saat Jaehyun selesai berbicara dan dirinya mengantarkan perempuan itu menuju supir pribadi, Jaehyun kembali masuk ke restoran tersebut, "Ayo, pulang."
👥👥👥
Jaehyun membuka jas miliknya, sesekali menatap Renjun yang diam, "Kenapa? Cemburu?"
Renjun menggeleng pelan, "Besok ingin bertemu ibu." tidak selaras dengan pertanyaan Jaehyun, Renjun berusaha menunjukkan niatnya yang sejak di mobil tadi ia tahan.
Jaehyun mendekat, mengelus pipi itu. Menepuk pelan pipi itu, "Kamu harusnya cemburu," Jaehyun memberikan kecupan bibir, "Jika bukan karena aku, ibumu sudah mati, Ren. Jadi jangan coba-coba untuk meninggalkanku seperti kemarin. Aku tidak suka main kejar-kejaran dan harus memaksamu."
