-1-

625 37 11
                                    

Happy reading 🖤
.
.
.
___________

06.15

SMA Artara.

Asha memasuki kelas barunya. Asha baru saja berganti seragam dari biru putih menjadi putih abu-abu.Ia memasuki kelas nya dengan semangat.

"Asha!"

"Davina!"

Asha memeluk Davina, sahabat nya dari kecil. Namun, mereka harus berpisah karena Davina pindah keluar kota.

"Kangen banget gimana kabar Lo?" Tanya Davina. Asha melepas pelukan nya.

"Baik dong, kalo Lo?"

"Seperti yang Lo liat gue baik-baik aja," ucap Davina.

"Lo sekolah disini? Masuk kelas apa?," Tanya Asha.

"Masuk kelas 10 IPS 1" jawab Davina.

"What!? Kita sekelas" pekik Asha. Davina memutar bola matanya malas, ternyata sahabatnya ini tidak berubah tetap saja lebay.

"Udah deh Asha, gak berubah ya Lo. Tetep aja LEBAY," ucap Davina menekankan kata lebay.

"Nama nya juga seneng. Eh ini kelas nya ya" ucap Asha saat sampai di depan kelas barunya.

"Iya"

Mereka masuk ke dalam kelas barunya. Dan memilih bangku paling belakang yang dekat dengan jendela.

"Sha, Asha" panggil seseorang dengan suara lirih. Asha menoleh.

"Kenapa Lala?" Tanya Asha pada Lala.

Lala adalah hantu yang menemani Asha dari kecil.

"Eh Asha Lo bawa-" ucapan Davina terhenti.

"Lala" panggil Davina.

Ya. Davina dan Asha adalah sahabat, mereka memiliki mata batin. Davina, Asha, dan Lala sudah berteman sejak kecil. Lala adalah sosok hantu perempuan seumuran mereka.

Nanti bakal aku jelasin kenapa Lala bisa meninggoy.

Lanjut.

"Davina kamu sudah kembali?" Tanya Lala.

"Mata Lo bermasalah ya. Udah tau gue disini"

"Ya kan aku mau basi basa" ucap Lala.

"Basa basi pinter. Astaga jangan sampe mulut gue mengeluarkan kata-kata mutiara nya" Davina mengelus dada.

"Udah stop!" Davina dan Lala terdiam.

"Jadi La, Lo kesini mau ngapain?" Tanya Asha.

"Aku tadi lihat ada dua hantu perempuan dan salah satunya menggendong bayi" ucap Lala.

"Gue tadi sempet liat waktu meluk Lo, tapi gue diem. Karena mereka lagi merhatiin kita" sahut Davina.

"Oh ya?" Davina dan Lala mengangguk.

"Aku tadi coba ajak dia ngobrol tapi dia keliatan judes" jelas Lala.

"Muka nya setengah hancur, kalo yang satunya punya bekas tali di lehernya" lanjut Lala.

Davina dan Asha menyimak itu, tiba-tiba ada sekelebat bayangan wanita membawa bayi.

"Itu dia" ucap Asha, mununjuk ke arah pintu.

"Udah biarin aja selagi dia gak ganggu, kita diem aja" sahut Davina.

"Nah iya betul tuh kata Davina" ucap Lala.

"Okay"
——————

Kringgg...

Bel istirahat berbunyi, semua murid keluar dari kelas dan menuju ke kantin untuk mengisi perut mereka.

"Davina ikut gue ke kamar mandi yuk. Gue kebelet nih" ajak Asha.

"Ayok"

Mereka berjalan menuju ke kamar mandi. Saat sampai Asha langsung masuk kedalam kamar mandi.

Davina menunggu Asha di luar.

"Hai Yura" sapa Davina. Pada Yura yang baru saja masuk.

"Hai Vin, ngapain Lo disini?" Tanya Yura.

"Ini lagi nungguin Asha"

"Oh ya udah" Yura masuk kedalam kamar mandi nomor 2. Sedangkan Asha tadi ada di kamar mandi nomor 3.

Davina menunggu Asha yang masih di dalam kamar mandi.

Tiba-tiba ia melihat Yura keluar dari kamar mandi nomor 4. Dengan muka pucat dan ia menunduk.

"Lho Yura"

Tak ada sahutan Yura tetap berjalan keluar dari kamar mandi.

"Kok aneh ya?" Davina bertanya-tanya. Tadi ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Yura masuk ke dalam kamar mandi nomor 3, lalu baru saja ia melihat Yura keluar dari kamar mandi nomor 4.

"Aduh legaa nya" ucap Asha yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Woi Davina Lo ngapain kek orang bingung gitu?" Tanya Asha.

"Lo tau apa yang baru gue liat?"

"Gak tau lah gue aja baru keluar" ucap Asha.

"Emang Lo liat apa?" Lanjut Asha.

"Jadi gini, tadi gue ketemu Yura. Terus gue sapa dia, di jawab sama Yura. Terus Yura masuk ke kamar mandi nomer 3"

"Nah pas Yura masuk, belum ada beberapa menit gue liat Yura keluar dari kamar mandi nomer 4. Mukanya pucet, pas gue panggil gak ada respon." Jelas Davina.

"Cerita apa kalian?" Tiba-tiba Yura muncul.

"Lo baru keluar?" Tanya Asha.

"Iya gue baru keluar, kenapa?"

Asha menatap Davina begitupun sebaliknya.

"Gue mau cerita, tapi Lo jangan takut ya" ucap Davina.

"Cerita aja"

Davina menceritakan semuanya pada Yura. Yura terkejut.

"Gitu ceritanya"

"Tapi gue dari tadi di kamar mandi nomer 3 dan baru aja keluar" ucap Yura.

"Oke, sekarang gue tau dia mulai menampakkan diri"
___________

Suka sama cerita ini?

Jangan Lupa vote, komen

Dan follow ig: sya_wp dan its_me.denisyaaa

1001 MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang