-19-(flashback)

114 12 1
                                    

Haiii aku balik lagi nih.
Cie kangen ya? Oh pasti aku kan emang ngangenin orangnya.

Happy reading people 🖤
____

07.56

Azkia membuka matanya. Ia terkejut kala melihat Bian yang tidur di sampingnya. Dan lebih mengejutkan saat ia sadar, bahwa mereka berdua tidak menggunakan sehelai benang. Hanya tertutup selimut.

Air matanya jatuh. Ia merasakan sakit di bagian bawahnya.

"Hiks... Bunda.. ayah.. Azkia udah gak suci lagi.. hiks"

"Azkia kotor.. hiks..."

Ia memeluk lututnya.

Bian yang mendengar suara tangisan langsung terbangun. Ia melihat Azkia yang sedang memeluk lututnya sembari terisak.

"Azkia.." panggil nya, ia menyentuh bahu Azkia.

"Bian.. gue kotor..hiks"

Bian memeluk Azkia, ia berusaha menenangkan Azkia.

"Gue gak bakal hamil kan?..hiks" Azkia masih terisak.

"Gue gak tau. Tapi gue bakal tanggung jawab, apapun yang terjadi." Ucapnya.

"Sekarang Lo mandi, nanti gue anter pulang" titah Bian. Azkia langsung melepas pelukannya, dan ia segera berdiri. Namun, ia kembali terduduk.

"Sshh.. s-sakit" ia merasakan sakit.

"Kenapa?" Tanya Bian.

"Sakit,Bi"

Bian menggendong Azkia masuk ke dalam kamar mandi. Lalu ia menutup pintunya, dan kembali duduk di tepi ranjang.

Bian memungut pakaian yang berserakan di lantai.

"Gimana kalo dia hamil?"

"Apa yang harus gue lakuin?"

"Gue harus tetep tanggung jawab."

"Tapi Esya, gimana kalo dia tau?"

Pertanyaan timbul di pikiran dan hatinya. Bian sangat bimbang.

"Bian!" Panggil Azkia dari dalam kamar mandi.

"Iya, kenapa?" Sahut Bian.

"Baju gue?"  Azkia menyembulkan kepalanya di pintu. Bian menatap mata sembab Azkia.

"Sobek"

"Lah terus gue harus pake apa?" Tanya Azkia.

"Nih pake Hoodie gue." Bian memberikan Hoodie oversize yang ia pakai kemarin ia pakai.

"Lah Lo nanti?"

"Ada kaos" jawabnya singkat. Azkia mengambil Hoodie itu dan kembali menutup pintunya.

Di dalam kamar mandi, Azkia menatap kearah cermin di hadapannya. Ia menatap tubuh mungilnya.

"Gimana reaksi bunda sama ayah?"

"Apa mereka masih mau Nerima aku?"
______

Azkia baru saja turun dari mobil Bian. Melihat itu, Arlo langsung menghampiri mereka.

"Azkia, kamu darimana aja?" Ia memeluk putrinya.

"Azkia.." Indah yang baru saja keluarpun ikut memeluk Azkia.

Ia melihat Bian yang baru saja turun.
Bian menyalimi tangan Indah dan Arlo bergantian.

"Nak Bian."

"Kamu kenal cowok ini?" Tanya Arlo.

"Iya, yah. Dia Bian, anak yang pernah nyelametin Azkia waktu di kejar preman dulu." Ucap Indah.

"Bian, Om" Bian memperkenalkan dirinya pada Arlo.

"Iya, kalian darimana saja? Baru pulang pagi ini? Kamu tau Azkia, bunda kamu gak bisa tidur sama sekali." Ucap Arlo.

"Ya maaf bunda, Azkia-" ucapannya terpotong.

"Azkia habis menginap di rumah saya. Karena kemarin hujan"  ucap Bian.

"Handphone kamu?"

"Handphone Azkia, lowbat"

"Oh ya sudah sana masuk." Azkia berjalan masuk kedalam rumah.

"Azkia.." panggil Indah.

"Kenapa cara jalan kamu seperti itu?" Tanyanya.

"Abis jatoh bunda, kemarin heels Kia patah. Terus Kia jatuh" bohong Azkia.

"Oh ya sudah nanti bunda pijit ya, biar gak sakit."

"Iya bunda"

Azkia kembali melangkahkan kakinya masuk. Bian hanya memperhatikan Azkia.

"Makasih ya, nak Bian. Sudah mengantar Azkia pulang" ucap Indah.

"Iya, Tante"

"Kamu gak ngapa-ngapain anak saya kan?" Tanya Arlo curiga.

"Yah, jangan gitu lah. Baik loh Bian udah anter Azkia pulang"

"Oh iya. Terimakasih" Arlo masuk ke dalam rumahnya.

"Ya sudah Tante, saya pamit ya" Bian menyalimi tangan indah.

"Iya hati-hati ya"

"Iya tante."

Bian masuk kedalam mobilnya. Dan melaju pergi meninggalkan pekarangan rumah Azkia.

Maaf.
____

Waduh waduh Azkia bohong.

1 kalimat buat:

- Azkia?
- Abian?
- Indah?
- Arlo?
- pria misterius dan adiknya?

Jangan lupa vote, komen

Dan follow ig: its_me.denisyaaa dan sya_wp

1001 MISTERITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang