"Ehh?? Seriussan!? Memang sih kalau dilihat lihat lagi wajahnya mirip orang itu, hmm...souka dia ya..." -Rize
"Saat aneesan mendengar pacarnya meninggal, dia sangatlah sedih tapi aku selalu berusaha membuatnya bahagia, aku rela melakukan apapun demi aneesan meskipun itu mempertaruhkan nyawaku, tetapi aneesan selalu berkata "Aku akan selalu menyelamatkanmu" sambil tersenyum kepadaku" -Rize
"Maaf lancang tapi kenapa kau sebegitunya dengan Aneesan?" -Draken
"Hm? Dia adalah penyelamatku, aku punya 2 orang adik laki laki, saat aku masih kecil kami hidup dalam kemiskinan dan penyiksaan, orang tua kami menjual kami bertiga hanya untuk uang, suatu hari ada seseorang yang hendak membeli kami, aku mengira kalau orang itu akan memperlakukan kami sebagai budak"
Draken hanya diam mendengarkan cerita Rize
"Tetapi itu salah, dia merawat kami seperti saudara sendiri, dia mengajari aku dan adikku bagaimana cara mendapatkan uang dan membunuh seseorang, saat aku berumur 8 tahun pertama kali aku membunuh seseorang aku merasa ketakutan tetapi aneesan selalu disampingku, dia melindungiku dan adikku, kami bertiga tinggal bersama aneesan dan kakak laki lakinya,"
"Kakak laki laki?"
"ya, tetapi saat adik adikku mulai beranjak dewasa, mereka mulai membangkang perintah Aneesan, dan paling parahnya mereka berdua menyiksa dengan brutal hampir membunuh kakaknya, Aneesan sangat murka dengan sikap mereka dan memasukan kedua adikku ke sekolah reformasi, Kakak laki lakinya sekarang mengalami koma dan sampai sekarang dia masih belum terbangun, Aneesan tidak akan pernah memaafkan kedua adikku selagi kakaknya masih belum terbangun dan kedua adikku sekarang memilih untuk menjadi berandalan"
"Rize san, kira kira umurmu sekarang berapa?"
"Aku? 20 tahun, maaf ya draken, aku jadi curhat panjang begini... tolong rahasiakan saja ya,"
"tenang saja Rize san, aku tidak akan memberitahukan kepada siapapun"
"Kalau begitu baguslah, aku hanya ingin meluapkan amarahku saja, semenjak aneesan kehilangan pacarnya sifatnya berubah drastis, dia seperti memiliki kepribadian ganda, aku menjadi sedikit takut jika berbicara kepada aneesan"
...
"Kalau begitu aku mau pulang dulu, sampaikan salamku dan Aneesan kepada Mikey" Rize membuka pintu dan hendak pergi
"Ahh, tunggu sebentar Rize san, kalau aku boleh tanya, siapa nama kedua adikmu?"Draken
Rize menyeringai kecil ." Kau mungkin pasti mengenalnya, Ran dan Rindou Haitani" Ucap Rize sebelum menutup pintunya dan pergi
Draken langsung terkejut ketika medengar kedua nama itu
"Haitani bersaudara, orang yang mengontrol Ropponggi, mereka bukan orang sembarangan, berarti nama lengkap Rize san jangan jangan..." Gumam Draken
Haitani Rize
Sore harinya, Rize kembali ke Apart dan menemui Izumi, Izumi sedikit kesal ke Rize karena dia pulang terlambat. Rize membuka pintu kamar
"Lama sekali kau Rize? Dari mana saja kau?" Izumi sedang tiduran di depan TV
"Maafkan aku aneesan, aku sedang mencari ini" Rize menaruh kotak itu di meja
"Apa itu? Tunjukkan padaku!" Izumi berdiri dan melihati kotak itu
"Ini dia untukmu aneesan" Rize membuka kotak tersebut dan didalamnya berisi Kue kesukaan Izumi yang langka
"Wahhh!! Darimana kau mendapatkan kue ini Rize?!"
"Aku tidak sengaja menemukan orang yang menjual kue ini dipinggiran kota" Rize mengambil piring dan pisau
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Member of Touman
Fantasy"Hei! Apa kau orang yang bernama izumi?" Kata mikey sambil melihati seorang yang sedari tadi berdiri di depannya Orang itu berbalik badan dan melihat ke arah mikey, "kalau kau kalah kau kubunuh, kalau kau menang, akan kukabulkan permintaanmu" "Kau a...