50

2.6K 174 7
                                    

Hari ini, Queen dkk sudah kembali sekolah. Dan hari ini juga akan akan kedatangan seseorang yang sempat dulu hilang tanpa jejak.

Saat ini Queen dan para sahabatnya, di tambah Genta dan Rehan, sedang berada di kantin.

Sedangkan Habil? Tidak usah ditanya lagi, jawabannya pasti sedang bersama Beca.

"Queen, Lo dah putus sama Habil?" tanya Genta.

"Gue juga gak tau, ta." jawab Queen dengan matanya yang menatap lurus ke depan.

"Kenapa gak tau?" tanya Rehan.

Queen hanya diam tidak menjawab, toh baginya tidak penting.

Rehan yang melihat Queen diam tanpa suara pun tidak melanjutkan pertanyaannya.

Saat mereka sedang makan, tiba-tiba ada yang mengebrak meja di susul oleh tamparan seseorang.

Brakk!!

PLAKK!!

"Lo kan yang bully Beca!!" Bentak Habil dengan Beca di dalam pelukan dengan tangisan badaknya itu.

Queen dengan cepat menoleh ke arah lawan jenisnya, dia menatap tajam Habil.

Brakk!!

"Lo apa-apaan sih Bil!!!" teriak Genta, dia muak dengan sahabatnya yang satu ini, dengan gampangnya di bodohi dan di begoin.

"Lo yang apa-apaan!!!" bentak Habil.

"Kita dari tadi sini, dan kenapa bisa gue bully nih orang, hm?" tanya Queen suara yang tenang sambil berdiri mengibas-ngibaskan roknya yang sedikit kena percikan kuah panas.

Habil diam.

"Kenapa diam?" tanya Queen lagi.

"Lo, Lo itu cuma parasit diantara gue sama nih anak, tujuan lo apa ke sini?" tanya Queen seraya menunjuk Beca yang masih sesenggukan palsu di pelukan Habil.

Saat Habil ingin mengeluarkan suaranya, Queen sudah dulu menyela.

"Gue bully lo jam berapa, dimana, kapan?" tanya Queen dengan memegang garpu dengan tatapan tajam ke arah Beca.

Semua orang melihat ke arah mereka, tepatnya menunggu jawaban dari Beca. Mereka semua percaya dengan Queen.

Kenapa? Karena dari dulu hingga sekarang, tidak ada sedikit pun tentang pembullyan di sekolah ini setelah terkuaknya siapa pemilik asli wawasan ini.

"Akk--aku...." ucap Beca terpotong.

"Tidak bisa jawabkan? Hehe udahlah, kalau lo mau ambil tuh anak, jangan kek gini dong, gue tau lo ke sini hanya disuruh oleh orang tuamu yang masih hidup ups salah mengambil harta keluarga Arbano." ucap Queen dengan nada santai.

PLAKK!

Lagi-lagi Habil tanpa berkata, ia menampar orang yang masih menjadi kekasihnya.

"Kita putus!!" setelah mengucapkan itu Habil langsung menarik tangan Beca.

Queen yang mendengarnya pun terkekeh pelan sambil memegang pipinya yang sedikit mengeluarkan darah dari sudut bibirnya itu.

"Gue anggap ini sebagai akhir dari segalanya." Batin Queen kemudian dia menyeringai devil sambil menatap tangannya yang sedikit berdarah karena memegang garpu yang sedikit lancip.

OoO

Saat ini mereka semua di taman belakang. Mereka duduk di kursi yang khusus untuk halaman belakang ini.

Suasana hening, Queen sedari tadi tidak membuka suaranya. Ia sangat malas untuk berbicara setelah kejadian tadi.

"Gila, gue gak nyangka sahabat gue mau di begoin gitu."

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang