56

3K 164 13
                                    

Tiba-tiba datanglah sekelompok orang yang memakai baju hitam demgan logo yang ada di belakang baju, bergambar kepala serigala.

Semua siswa maupun siswi serta guru dan staf kalang kabut. Karena mereka mengetahui dari logo itu. Black Wolf adalah salah satu nama gengster yang menduduki peringkat posisi ke 4.

Queen yang melihat Beca mengeluarkan anak buahnya itu pun menyeringai devil, dia pun menekan tombol di samping komputer CCTV.

Ya, dia yang berada di balik layar. Bukannya dia pengecut, tapi bukan Queen namanya yang keluar duluan.

"Persiapan dimulai." ucap Queen.

Dia pun menelpon keluarga kandungnya, Pradipta. Ya, kandung, karena Queen telah mengetahui semua kebusukan Beca dan keluarga Wiliam.

"Queen, kamu dimana sayang?? Kamu enggak inget pulang?? Kamu sehat kan?? Ayo pulang sayang???? Kita semua khawatir, apalagi mommy denger kamu di fitnah." Cerca seseorang dari dalam telepon, siapalagi kalau bukan dan tidak laing, mommynya. Adisha.

"Iya mommy sayang, Queen nanti pulang, beri tahu semua disitu jangan ke sini yaa." pinta Queen.

"Lah? Tapi Daddy dan para abangmu sudah di dalam perjalanan loh. " Ucap mommynya dengan santai.

Queen menepuk jidatnya.

"Ya sudah, tutup dulu mom, assalamualaikum."

"Waalaikumsalam sayang, hati-hati." Pesan mommynya.

Tut.

Sedangkan diluar, tepatnya di halaman sekolah Queen yang luas itu. Terlihat Beca yang teriak-teriak bersama pasukannya itu.

"WOYYY ANJING KELUAR LO!!"

"PENGECUTT!!"

"KELUAR LO ATAU GUE YANG AKAN KELUARIN LO!!!"

Para anggota inti yang di atas panggung pun diam, cuma mereka berjaga-jaga takutnya mereka menyerang tanpa aba-aba.

"Eh!! Kalian tau gak???" tanya Beca dengan suara yang di besar-besarkan.

"Apa!!??"

"Ternyata dia si jalang gaes!!!!!! Ups." Ucap Beca, dia berencana ingin membuat Queen marah dan keluar dari sarangnya.

"Hahaha, kamu berhasil sayang" ucap Queen dengan anggunnya dia berjalan mendekat.

Sontak mereka yang disana termasuk Beca mundur beberapa langkah.

"Kenapa mundur hehe." ucap Queen terkekeh.

Beca memberanikan dirinya, berjalan mendekati Queen. Dia kira Queen seperti perempuan biasanya. Padahal dia tidak tahu saja.

PLAKK PLAKK

Beca menampar kedua pipi Queen.

"Rasain lo." gumam Beca.

Beca kira dia menangis, karena Queen menundukkan kepalanya.

"Hehe.... Beca Beca.... Kamu sudah melewati batasanmu..."

Plak

Plak

Plak

Plakk

Bugh

Bugh

Krak

Bugh

Sret

Srett

"Akhhhh!!!!"

"Anjing!! Kalian ngapain diem situ hajar mereka semua!!" bentak Beca seraya menahan tinjuan Queen.

QUEEN SECRET [END] || TAHAP REVISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang