Akhirnya, Aldebaran keluar dari restaurant untuk mencari Gini.
Tujuan pertamanya adalah di hotel tempat mereka menginap.
***
Sesampainya ia di hotel, dengan berlari ia langsung menuju ke kamar yang di tempati Gini, dengan harapan Gini ada di dalam kamar.Namun, harapan itu hanya berujung sia-sia, Gini tidak ada di hotel tempat mereka menginap. Hal itu membuat Al semakin khawatir dengan keadaan Gini.
"Dimana kamu Ndin? Please, angkat telpon saya. Saya khawatir Ndin." Ucap Aldebaran dengan cemas.
Aldebaran pun segera berlari keluar hotel untuk mencari Gini di penjuru Penang.
Di berbagai tempat ia datangi, tapi tak kunjung menemukan sosok yang ia cari. Keputusasaan pun menghampiri Aldebaran, di saat hari mulai sore namun ia tak kunjung menemukan Gini.
Di tengah keputusasaannya, ia teringat akan percakapan ia dan Gini tadi malam. Ketika mereka sedang melahap mie instan yang mereka buat.
*Flashback on
"Gimana, enak kan pak mie instan buatan saya?" Tanya Gini pada Al yang sedang menikmati mie instan buatannya.
"Iya kayak rasa mie instan aja, Ndin. Mau gimana?" Ucap Al dengan santai tanpa ada niat untuk memuji.
"Ya Allah, pak. Puji dikit kek bilang enak gitu, biar saya seneng. Gak ada banget niat buat muji." Ucap Gini kesal.
"Iya emang rasa mie instan mau gimana?" Ucap Al dengan santai.
"Dasar kaku." Ucap Gini singkat.
"Hah? Bilang apa kamu tadi?" Tanya Al.
"Hehehe gak pak bercanda. Eh pak tau gak sih taman kota yang kita lewatin tadi?" Tanya Gini tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
"Iya tau, kenapa emangnya?" Tanya Al datar.
"Iya gapapa sih. Tapi, indah banget gak sih pak pemandangannya? Terus sejuk banget lagi suasananya, bikin adem. Kayak kalo saya tinggal disini nih, itu taman kota bakal jadi tempat favorit saya buat merenung." Jelas Gini sambil menikmati sisa-sisa terakhir dari mie instan yang ia makan.
"Lebay kamu, kayak di Jakarta gak ada taman aja." Jawab Al cuek.
"Udahlah emang kaku banget, susah di ajak cerita." Ucap Gini kesal, yang kemudian pergi meninggalkan Al sendirian menuju dapur.
*Flashback off
"Iya, gue harus cari Gini di taman kota." Ucap Al segera beranjak dari tempatnya yang berada di pinggir jalan, untuk menuju taman kota.
Aldebaran pun segera bergegas menuju taman kota menggunakan mobil.
Di dalam mobil ia hanya bisa berdoa, agar Gini ada disana dan dalam keadaan baik-baik saja.
***
Sesampainya di taman kota, Al segera keluar dari mobil dan mulai mencari Gini di sekitaran taman kota.
Dengan berlari, ia mengitari taman kota yang cukup luas. Namun, ia belum juga menemukan sosok yang ia cari.
Harapan bahwa Gini ada disana pun mulai musnah, Aldebaran mulai putus asa dalam mencari Gini.
KAMU SEDANG MEMBACA
BEGINI X ALFAHRI
Teen FictionBegini Andinia Putri, gadis ceria yang heboh dan dikenal tak takut akan apapun. Kecuali, orang tua dan ketinggian. Ia sedang melamar kerja di salah satu perusahaan besar di Indonesia dan akan bertemu dengan bos kaku tapi riweuh nya, bernama Aldebara...