DEBAT

833 163 29
                                    

***

Keesokan harinya, di Jakarta, Elsa sedang berbaring di tempat tidur nya. Ia tidak tidur semalaman, karena terus menerus memikirkan Roy dan Gini yang menurutnya telah menghancurkan hidupnya.

"Roy, lo udah mati tapi kenapa terus-terusan nyusahin hidup gue sih, Roy? Niat gue ngebunuh lo tuh, biar lo gak ganggu hidup gue lagi. Tapi, kenapa sampe sekarang lo masih nyusahin gue? Dasar bajing*n!" Ucap Elsa dengan emosi sembari membanting foto Roy yang di pegangnya.

"Lo juga mba Gini, kenapa hidup lo tuh selalu beruntung mba, kenapa?? Tuhan tuh gak adil banget. Lo selalu dapet perhatian dari semua orang, sedangkan gue? Gue gak pernah mba gak pernah. Hidup gak adil banget ahhhh gue benci gue benciiiii!!!!!" Ungkap Elsa dengan merobek-robek foto Gini yang sedang di pegangnya.

"Nak, sayang kamu kenapa?" Tiba-tiba terdengar suara Papa Surya dari luar pintu kamar Elsa.

Setelah mendengar suara papa nya, Elsa langsung terburu-buru menyembuyikan foto Roy dan foto Gini yang ia lempar dan robek tadi, dan menggantinya dengan laptop yang segera ia hidupkan.

"Sayang, Elsa kamu kenapa nak?" Tanya Papa Surya lagi, ketika panggilan pertama nya di hiraukan Elsa.

"Iya pa sebentar." Ucap Elsa segera membuka pintu kamarnya.

"Ada apa, pa?" Tanya Elsa setelah membuka pintu kamarnya.

"Ya Allah nak, kamu gak tidur? Mata kamu sampe merah gitu." Papa Surya terkejut ketika melihat anak bungsunya itu.

"Iya, pa. Aku gak tidur semaleman, karena ngerjain skripsi aku pa." Ucap Elsa berbohong.

"Ya Allah nak, gapapa ngerjain skripsi. Tapi, kamu juga harus jaga kesehatan kamu, nak. Jangan sampe gak tidur." Papa Surya langsung memeluk anak bungsunya itu, setelah mendengar ucapan Elsa tadi.

"Iya, pa. Maaf ya pa, aku cuma mau cepet-cepet lulus, biar bisa banggain mama sama papa." Ucap Elsa dramatis.

"Elsa, papa sama mama tuh udah bangga banget sama kamu, nak. Ngeliat perjuangan kamu untuk wisuda sampe gak tidur, papa sama mama bangga sayang." Ucap Surya sembari memegang kedua tangan Elsa.

"Kamu jaga kesehatan ya, jangan sampe gak tidur lagi. Sekarang kita sarapan dulu ya. Habis itu kamu istirahat ya, nak." Lanjut Surya.

"Iya, pa. Elsa bakal istirahat." Jawab Elsa.

Kemudian, mereka pun langsung menuju meja makan untuk sarapan bersama.

***

Sementara itu di Penang, Gini sedang bersiap-siap untuk mengantar Rossa ke rumah pemulihan jiwa, agar Rossa segera sembuh dari trauma nya.

"Duh pake lipstick yang mana ya? Mending pake lipstick pink atau yang agak orange ini ya?" Tanya Gini pada dirinya sendiri di depan kaca.

Sementara itu, Aldebaran yang sudah siap dengan menggunakan kemeja kotak yang ia lipat hingga siku, celana jeans hitam, hingga sneakers yang menambah ketampanannya. Langsung menuju ke kamar Gini dan Rossa untuk mengajak mereka sarapan.

"Andin, mama, kalian udah siap? Aku boleh masuk?" Panggil Aldebaran dari luar pintu kamar Rossa dan Gini.

"Iya, pak masuk aja pintu nya gak di kunci kok" Teriak Gini dari balik pintu.

Aldebaran pun segera membuka dan masuk ke kamar Gini dan Rossa.

"Pak, menurut bapak bagusan pake lipstick yang warna pink atau yang agak orange ini?" Ucap Gini pada Al yang baru saja masuk ke kamar.

"Astaghfirullah Begini Andinia Putri, saya ini baru masuk, tiba-tiba kamu udah nanyain lipstick aja, gak ada basa-basi dulu suruh duduk kek, suruh minum kek, atau apa gitu." Ucap Aldebaran dengan nada kesal.

BEGINI X ALFAHRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang