1

565 52 16
                                    

"ALEA!" teriak Fenly. Alea yang tadinya sedang mengerjakan tugas sekolahnya, segera menghampiri Fenly, suaminya.

"i-iya Fen?" tanya Alea yang gemeteran.

PRANG!

Fenly melemparkan gelas yang berisi kopi. Alea terkejut lalu menatap Fenly yang wajahnya me merah. "LO KALO BIKIN KOPI GA PERNAH BECUS! LO BIKIN KOPI ATAU APA SIH?! HAMBAR BANGET!" teriak Fenly.

Alea menunduk. "m-maaf Fen.." Fenly menarik kasar lengan Alea lalu melempar tubuh istrinya itu ke lantai. "Sekarang lo beresin semuanya dan buatin kopi yang baru buat gue!" lagi dan lagi Fenly kasar.

Alea mengangguk pelan lalu mengambil pecahan kaca yang berserakan di lantai. Namun saat sedang mengambil satu persatu pecahan itu, tak sengaja Jari Alea tertusuk belingnya. "A-Aw..." ringis Alea.

Jari Alea berdarah sedikit. Namun Alea tidak mempedulikan itu, gadis itu terus membersihkan pecahan gelas. Tidak lama, Alea mengambil kain untuk membersihkan bekas kopi yang tumpah.

Setelah bersih , Alea segera membuatkan kopi lagi untuk Fenly. Dengan keahlian nya, Alea bisa membuat kopi dengan mudah tak lupa juga ia memasukkan gula sesuai selera Fenly.

"perfect." ucap Alea yang berhasil membuat kopi. Alea membawakan gelas berisi kopi itu ke kamar Fenly.

Tok tok tok

Alea mengetuk pintu terlebih dahulu karena ia takut jika langsung masuk , Fenly akan marah lagi kepada dirinya. "masuk." ujar Fenly dari dalam sana.

Alea membuka knop pintu dan melihat Fenly sedang bermain game di hp nya. Alea membawa kopi itu lalu meletakkan nya di meja kecil di samping kasur.

"ini Fen kopinya." ucap Alea sambil tersenyum tipis. Fenly tidak mempedulikan Alea di sampingnya dan terus fokus kepada hp nya.

Alea tetap berdiri di samping kasur sambil menunggu Fenly. Fenly yang merasa terganggu dengan adanya Alea di samping nya langsung mematikan hp nya dan menatap tajam ke arah Alea.

"lo ngapain sih Le?! Kalo mau keluar ya keluar! Jangan kek orang stress diem doang!" gertak Fenly. Alea menunduk lalu mengangguk pelan.

"m-maaf.." lirih Alea. Fenly memutar bola matanya saja lalu mengambil secangkir kopi yang dibuat oleh Alea tadi.

Fenly meminumnya. Alea nampak menunggu reaksi Fenly, apakah kopi buatannya pas rasanya dengan selera Fenly atau tidak.

Fenly menaruh gelas nya ke atas meja lagi lalu menatap dingin ke arah Alea. "enak juga kopi lu. Tunggu apa lagi? Keluar sebelum gue amuk lagi.." tutur Fenly yang mengambil hp nya.

Alea mengangguk pelan dan segera keluar kamar. Alea bernapas lega karena kopi buatan nya pas dengan selera Fenly. "ok Alea sekarang waktu nya kerjakan PR." ucapnya.

Alea kembali ke ruang belajarnya lalu lanjut mengerjakan tugas miliknya. Tanpa Alea sadari, sedari tadi Fenly menatap nya dari kejauhan.

Entah apa yang Fenly pikirkan, Fenly menatap datar ke arah Alea. "lo lucu juga Le kalo lagi sibuk gitu." gumamnya.

Fenly membulatkan matanya lalu menampar kecil pipinya sendiri. "astaga Fenly sadar!" ucap nya. Fenly menggeleng saja lalu pergi ke kamarnya lagi meninggalkan Alea yang masih mengerjakan tugasnya.

Alea terus fokus sampai tidak sadar bahwa hari sudah larut padahal besok ia akan ada kelas tambahan sampai sore. "hoam... Astaga ngantuk banget." ucapnya.

Alea melirik jam kecil miliknya di atas meja dan terkejut karena jam sudah menunjukkan pukul 23:12 malam. "astaga! Aduh udah jam segini." panik Alea.

Alea membereskan buku pelajaran nya dan tak lupa memasukkan beberapa buku sesuai mata pelajaran esok hari. Alea berdiri lalu menuju lemari pakaian seragam nya dan mengambil seragam putih abu nya.

Alea menaruh seragam itu di meja lalu bergegas pergi ke kamar. Alea perlahan memasuki kamar karena Takut Fenly terganggu tidurnya.

Alea melihat Fenly sudah terlelap di kasur. Alea tersenyum tipis lalu menghampiri nya. Alea duduk di kasur sambil menatap wajah Fenly yang tenang.

"good night suami ku.." ucap Alea. Alea merebahkan dirinya lalu menutup matanya.

.

.

.

.

Alea terbangun dan mendapati Fenly yang sudah tidak ada di sampingnya. Alea mengambil hp nya lalu mengecek jam.

"astaga 30 menit lagi gerbang di tutup!" kejutnya. Alea segera bangkit lalu berlari ke kamar mandi.

Alea mandi dengan cepat lalu segera mengambil seragam nya. Alea tergesa gesa karena jarak rumah Fenly dan sekolahnya sedikit jauh.

Setelah semuanya rapi, Alea mengambil tasnya lalu mengambil kunci motor miliknya.

Tak lupa Alea memakai helm berwarna putih. Alea tancap gas menuju sekolah nya.

18 menit kemudian...

Akhirnya Alea sampai di sekolah. Alea memarkirkan sepeda motornya di parkiran. Alea turun lalu melepaskan helm nya.

Rambutnya sangat berantakan akibat terkena angin yang lumayan kencang. Untung saja Alea membawa sebuah sisir dan kaca kecil.

Alea menyisir rambutnya. "nah udah cantik." ucapnya. Alea menaruh kembali sisir beserta kacanya ke dalam tas dan segera pergi ke kelasnya.

Lorong sekolah sangat ramai karena emang sebentar lagi bel akan berbunyi. Alea naik ke lantai dua dimana kelasnya berada.

"ALEAA!" Panggil Vina sahabat nya Alea. Alea menoleh dan tersenyum. "hai Vin." sapa Alea.

"hai juga Le, tumben telat." ujar Vina. Alea terkekeh. "aku kemarin ngerjain tugas ampe tengah malam , makanya telat bangunnya." jelas Alea.

Vina manggut-manggut saja. "yaudah yuk ke kelas." ajak Vina. Alea mengangguk lalu pergi ke kelas bersama Vina.

Di kelas..

"eh Le gimana hubungan lo sama Fenly? Masih ga ada perubahan?" tanya Vina. Alea menggeleng pelan.

"masih sama Vin, aku bingung harus gimana lagi sama Fenly. Aku takut dia semakin kasar Vina sama aku.." lirih Alea sambil menunduk.

Vina ikut sedih lalu mengusap bahu Alea. "Le lo harus semangat ya. Lo jangan nyerah, gue yakin Fenly bakal luluh secepatnya." semangat Vina.

Alea menggeleng. "ga akan Vin, aku yakin Fenly ga akan semudah itu luluh.." isak nya.

Vina memeluk Alea. "Le , dengerin kata gue ya. Fenly itu cuma butuh waktu untuk menerima perjodohan ini. Lo tau kan sosok Fenly yang sebenarnya. Lo jangan patah semangat gini dong. Masa seorang Alea Virzanira Adhisty patah semangat kek gini. Ayo lah bisa fighting babe!" ucap Vina menyemangsti sahabatnya itu.

Alea mengangguk lalu menatap Vina. "makasih Vin, kamu sahabat kesayangan aku banget." ucap Alea.

Vina tersenyum. "sama-sama Lea."

Alea || Fenly UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang