13

278 42 22
                                    

"Alea! Are you ok!?" tiba-tiba saja Vina datang.

Alea menoleh lalu mengangguk. "iya Vin aku gapapa."

Vina yang menyadari ada Clara di samping Alea langsung menghampiri nya.

"Clar ini kenapa? Kok Alea bisa kayak gini?" tanya Vina yang menyadari Alea sehabis menangis.

"jadi tadi. . ."

Setelah di ceritakan. . .

"CEWE BANGSAT! MANA DIA HAH!? BERANI BANGET NGELAKUIN HAL ITU SAMA SAHABAT GUE! JOVANCA DIMANA LO BRENGSEK!" teriak Vina.

Alea langsung menarik tangan Vina. Vina menoleh dan melihat Alea yang menggeleng kepadanya. Alea tidak mau jika Vina membuat keributan lagi.

Cukup selama ini ia menyusahkan Vina, sekarang gadis itu tidak ingin lagi melibatkan Viba dalam hal apa pun itu.

"jangan kemana-mana Vin. Biarin aja Jova nya kasihan, lagian aku gapapa kok." ujar Alea yang tidak mau Vina kenapa - napa.

Vina melepaskan tangan nya dengan pelan. "ga bisa Al! Jovanca keterlaluan! Anak itu wajib di kasih pelajaran."

Alea menggeleng. "ga perlu Vina, please... Demi aku, kamu jangan berbuat hal yang engga aku suka ya..." ucapnya memohon.

Vina menghela napas. "ya udah gue ga bakal ketemu Jova, tapi kalau Jova masih mencari perkara sama lo.. Gue ga akan segan buat habisin anak itu detik itu juga!"

Alea mengangguk lalu mengusap bahu Vina. "iya Vina aku tau kamu kayak gitu demi aku. Tapi aku ga mau kamu kenapa - kenapa."

"gue kek gini demi lo Al! Ga peduli mau gue mati kek apa kek yang penting lo aman." ujar Vina.

"makasih Vin..." jawab Alea pelan.

Vina tersenyum lalu memeluk Alea. "sama - sama Al."

"ekhem." Clara terbatuk palsu.

Vina dan Alea melepaskan pelukannya lalu menatap Clara yang menatap mereka berdua dengan tangan ia silangkan di depan dada.

"eh lupa kalo ada lo Clar." kekeh Vina tiada dosa.

Clara menggeleng. "kalian berdua tuh ye, ga di mana - mana pelukan mulu. Iri gue jadinya."

Alea terkekeh. "emang nya kamu lagi ga suka sama siapa - siapa ya? Aku liat sendiri terus."

Clara diam lalu duduk di bangku seberang Alea. "a-ada si..."

"siapaa!?" tanya Vina bersemangat.

"inisial G." ucap Clara sedikit malu.

"ABANG GUE!?" teriak Vina.

BUG

satu hantaman mendarat mulus di kepala Vina. Vina terdiam karena mendapat hantaman itu. Alea menahan tawanya melihat wajah Vina yang cengo.

"jangan teriak bego! Lo ah ga asik banget." kesal Clara.

Alea seketika tertawa lepas. "astaga Vina, muka kamu kondisi kan dulu dong!"

Vina menggeleng lalu melotot ke arah Clara. "lo bener - bener ya! Ga ada etika banget ama gue yang lebih tua."

"dih nyadar kalo dirinya tua. Umur doang yang tua, tapi pendek dari gue. Ups!" ledek Clara.

"CLARA AWAS LO!" teriak Vina.

"kenapa lo lebih memilih mereka Clara... Apa gue kurang baik ya menjadi sahabat lo di banding Alea dan Vina?"

.

.

.

.

Alea || Fenly UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang