4 🔞

518 47 21
                                        

Alea sudah pulang dari jalan² nya bersama ke empat sahabatnya. Alea segera mandi lalu menyiapkan makan malam.

Setelah melakukan semuanya, Alea duduk di sofa. Alea mengecek hp nya dan jam menunjukkan pukul 8 malam.

Alea bingung kenapa Fenly tidak pulang juga sejak siang tadi. Bagaimana pun juga, Fenly adalah suaminya.

Ia tidak mau suaminya itu kenapa². Alea melamun saja sedari tadi sampai dia tertidur.

Pukul 11 malam..

BRAK!

Alea terbangun karena mendengar suara pintu di dobrak. Alea berlari ke dapur lalu mengambil pisau tajam.

Ia mengendap endap melihat sekitar takut ada maling. Dan...

"ASTAGA FENLY!" Alea terkejut melihat Fenly yang terkapar di lantai.

Alea mencoba membangunkan Fenly namun percuma. Fenly tidak sadarkan diri. Alea segera membopong Fenly ke kamar.

Walau badannya mungil tetapi tenaga nya sangat kuat untung menggendong seorang Fenly yang 5 tahun lebih tua darinya.

Di kamar..

Alea merebahkan Fenly di kasur. Alea memegang dahi Fenly dan suhu nya hangat. "kamu kenapa sih Fen.." lirih Alea.

Alea mengambil kain untuk ia kompres ke dahi Fenly. Alea juga membuka baju Fenly agar Fenly bisa bernapas dengan tenang.

Saat Alea mengompres Fenly...

Grap!

Tangan Alea di genggam kuat oleh Fenly. Alea terkejut lalu berusaha melepas tangannya. "F-Fenly.." ringis Alea.

Fenly membuka perlahan matanya. Fenly melirik Alea yang merintih kesakitan akibat ulahnya. "Aleahh... Babyhh.." racau Fenly.

Alea masih mencoba melepas tangannya tapi tak bisa. Fenly duduk perlahan lalu memegang dagu Alea.

"are you lost baby girl..." bisik Fenly. Alea merinding seketika di buatnya.

"Fenly aku mohon... Aku masih suci..." lirih Alea. Fenly sepertinya tidak peduli dengan rintihan Alea.

Ia melepas tangan Alea lalu mendorong tubuh Alea ke tengah kasur. Fenly menindih tubuh mungil Alea.

Fenly mengelus kepala Alea dengan lembut. Alea bingung harus berbuat apa sekarang.

"F-Fen aku mohon..." lagi dan lagi Alea memohon. Fenly terkekeh kecil. "ah babyy.. Mau bagaimana pun kau memohon.. Malam ini kau akan menjadi milikku seutuhnya.." ucap Fenly.

Baru saja Alea hendak berbicara, Fenly langsung meraup bibir Alea. Fenly melumat lembut bibir Alea namun penuh nafsu.

Alea tidak tau harus berbuat apa sekarang. Tubuhnya di tindih oleh Fenly. Fenly menekan tekuk Alea.

Namun semakin lama, Alea semakin terbawa suasana karena Fenly. Fenly beralih ke leher mulus Alea.

Ia menjilati setiap titik lalu menggigit nya. "Aw!" rintih Alea.

"bersiap sayang..."

.

.

.

.

Alea terbangun paginya. Ia sadar bahwa dirinya tidak memakai baju bahkan celana sehelai pun.

Di sebelah nya ada Fenly yang tertidur sambil memeluk nya. Alea teringat dengan kejadian malam itu.

Kini...

Status Virgin Alea sudah pudar. Sekarang Alea sudah menjadi milik Fenly seutuhnya.

Alea menangis diam². Ia sangat menyesal karena mahkota nya sudah di ambil oleh Fenly walau pun Fenly suaminya.

Padahal prinsip dirinya adalah menjaga mahkotanya sampai Fenly mencintai dirinya seutuhnya.

Bukan karena Nafsu. "sshh a-aw.." Alea merasakan sakit luar biasa di bawah sana.

Alea menoleh ke Fenly lalu menoel pipinya. "F-Fen bangun..." ucap nya.

Fenly yang merasa tidurnya terganggu langsung terbangun lalu menatap Alea dengan wajah yang terkejut. "Loh?! Kok kita kek gini?" kejut Fenly.

Alea menangis. "k-kamu mengambil status V-Virgin aku.." ucapnya. Fenly terbelalak.

"ga! Ga mungkin Le." ucap Fenly tak percaya. Alea hanya bisa menangis sesegukan. "AKH SIALAN! Le sumpah Maafin gue, gue beneran ga tau kalau gue kek gitu ke lo." ucap Fenly.

Alea menggeleng. "kamu keterlaluan Fen! Aku benci kamu! Mending kamu keluae sekarang!" usir Alea. Ia terlalu muak dengan sifat Fenly yang seperti ini.

Fenly menggeleng lalu mengambil celananya setelah itu keluar kamar. Alea hanya bisa menangis sambil menahan sakitnya di bawah sana.

Alea mengecek nya dan sangat syok karena darah ada di sana bahkan mengalir ke kasurnya. "AAAAAAA!" teriaknya.

Fenly yang tadinya meminum susu di dapur segera lari ke kamar menemui istrinya.

Fenly membuka pintu dan terkejut melihat darah di kasur. "Alea! Kamu kenapa Lea!" panik Fenly.

Alea menangis kesakitan. "Sakit..." tangisnya. Fenly mengecup kening Alea lalu memeluknya. "Alea kamu tenang ya, ini hanya rasa sakit karena ulah ku. darah ini juga darah perawan kamu jadi tenang ya.." ucap Fenly.

Alea mengangguk lalu mengeratkan pelukannya ke Fenly. Fenly merasa sangat bersalah karena ulahnya , Alea menjadi seperti ini.

"maafkan aku Alea.."

Alea || Fenly UN1TYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang