AWAKE

Date (M)

"Oh? Kau sudah bangun?" Suara lembut dibelakang tiba-tiba membuyarkan lamunan Seokjin yang sedang menatap pantai dari balkon penginapan nya

"Aku sudah bangun daritadi, tidurmu nyenyak?"

"Iya, suara ombaknya membuatku tenang. Pukul berapa ini?" Tanya Ma-Rin

"Pukul 11.30 pagi"

"11.30??!!! Apa katamu? 11.30? Kenapa sudah sangat siang?" Ma-Rin terkejut dan buru buru membuka handphone untuk melihat jam nya

"Kau berbohong. Ini baru pukul 08.00"

Seokjin terkekeh "makanlah, tadi staff hotel sudah membawa makanan dan sepertinya sudah dingin"

"Aku akan mandi dulu. Kita mau kemana hari ini?"

"Tidak kemana-mana, hanya diam saja disini"

Ma-Rin terbelalak kaget "diam disini? Lalu kenapa kau mengajaku jauh jauh kesini jika hanya untuk duduk di penginapan saja?"

Seokjin menoleh "apa kau lupa aku seorang idol?"

"Tentu saja tidak, lalu kenapa?"

Seokjin beranjak dari tempat duduknya dan melangkah menuju Ma-Rin, ia mendudukan Ma-Rin tepat di sebelahnya

"Aku sengaja mengajakmu kemari karna aku sangat tertekan setelah comeback lagi bersama grupku. Para fans sangat menggila ketika aku kembali setelah sekian lama, mereka menerorku untuk melakukan vlive, mengupload selca, menyuruhku merilis mixtape, dan bahkan mereka memiliki nomor hp pribadiku..."

Ma-Rin terdiam mendengarkan penuturan Seokjin, lalu Seokjin meneruskan perkataan-nya

"Saat aku membuka sosial media, aku melihat banyak fans yang membuat konten saat aku sakit, mereka bertanya tanya siapa yang menjagaku saat aku sakit, mereka menganalisa apakah aku memiliki kekasih, mereka bahkan mendapatkan catatan rekam medisku.."

Ma-Rin tersentak "catatan rekam medis?! Itu sangat rahasia! Bagaimana bisa?"

Seokjin menghelas nafas "entahlah, aku juga tidak paham. Aku sangat tertekan hingga mengganti nomor pribadi yang sudah aku gunakan semenjak pre-debut..."

Seokjin menghentikan perkataan nya dan beralih memandang Ma-Rin

"Aku butuh untuk menenangkan diri dan agensi menyuruhku untuk istirahat beberapa hari, tapi aku tidak bisa pulang ke rumah karena banyak sekali sasaeng disana. Begitu pula dengan rumah orangtua ku, banyak army yang menginap bahkan membuat tenda di depan gerbang rumahku.."

"Hah? Separah itu? Bagaimana bisa?!"

"Entahlah, aku benar benar lelah dan memutuskan untuk mencari suasana segar. Namun kurasa aku tidak bisa sendiri, maka dari itu aku mengajakmu"

Ma-Rin menghelas nafas dan mengalihkan pandangnya, ia membayangkan betapa takutnya Seokjin. Pasti sangat menyeramkan dan merasa tidak aman, Ma-Rin memajukan tubuh nya mendekati Seokjin "kau boleh memelukku kalau kau perlu"

Seokjin mengangkat kepalanya, memperlihatkan netra yang begitu dalam memandang Ma-Rin. Ia memajukan tubuhnya dan memeluk tubuh wanita yang lebih mungil darinya

"Pasti sangat menakutkan ya?" Tanya Ma-Rin

Seokjin mengangguk pelan

"Tak apa, disinilah bersamaku selama mungkin sampai kau tenang, aku akan menemanimu"

Seokjin melonggarkan pelukanya dan perlahan melepaskan nya. Ia memandang Ma-Rin dengan tatapan sangat dalam, mengisyaratkan ada hal yang ia pendam dalam hati yang harus segera ia ungkapkan