Locked (M)

414 36 0
                                    

Disclaimer!!

Yang belum cukup umur harap bijak‼️
Konten hanya untuk usia 18 tahun keatas, dosa ditanggung masing-masing
.
.
.
.

"Aku mau mandi dulu, kau lapar?" Tanya Ma-Rin

"Tidak, aku belum lapar. Kenapa kau mandi?"

"Cuaca sangat panas dan aku penuh keringat, aku tidak suka badanku lembab jadi aku harus mandi"

Seokjin mengangguk.

Ma-Rin berjalan menuju kamar mandi dan ketika selesai mandi ia terkejut

Shit! Ia lupa membawa handuk

"Bagaimana ini? Bagaimana aku keluar dari kamar mandi sementara handuk ku diluar? Aku tidak mungkin meminta tolong pada Seokjin" gumam Ma-Rin

Ia memutuskan memakai pakain bekas tadi untuk menyeka air ditubuhnya dan lari membawa handuk. Ia berlari dari kamar mandi melewati Seokjin yang tengah duduk menonton televisi

"Mandi mu sudah selesai? Kenapa kau basah kuyup?"

Ma-Rin tidak menjawab apapun dan lari menyambar handuknya lalu kembali ke kamar mandi

Seokjin tertawa "apa kau lupa membawa handukmu? Kenapa kau tidak menyuruhku membawakan nya?"

Isshhh memalukan! Batin Ma-Rin

Seokjin tertawa melihat tingkah kekasihnya

Tak berapa lama, Ma-Rin kembali dengan menggunakan pakaian yang membuat Seokjin tidak mengedipkan mata nya beberapa detik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak berapa lama, Ma-Rin kembali dengan menggunakan pakaian yang membuat Seokjin tidak mengedipkan mata nya beberapa detik.

"K-kenapa kau pakai baju seperti itu?" Tanya Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"K-kenapa kau pakai baju seperti itu?" Tanya Seokjin

"Memangnya kenapa? Aku tidak membawa baju lagi dan aku hanya membeli beberapa kemarin. Ini juga salahmu membawaku kesini mendadak sehingga aku tidak punya pakaian untuk tidur"

Seokjin tersenyum "baiklah, aku yang salah. Sini duduk disampingku, aku rindu"

"Rindu? Aku hanya pergi ke kamar mandi dan kau merindukan ku?" Ma-Rin berjalan dan duduk tepat disamping Seokjin

"Maafkan aku, aku sangat manja saat sedang jatuh cinta. Dan kau, mengapa kau sangat wangi?" Seokjin mencium aroma tubuh Ma-Rin yang otomatis membuatnya menempel seperti magnet. Seokjin mendekatkan hidungnya dan menempelkan nya pada leher Ma-Rin

Seketika tubuh Ma-Rin bergidik karna geli. Dan lagi, sentuhan Seokjin sangat sensual

"K-kau membuatku geli Seokjin-a"

Seokjin memandang Ma-Rin

"Sayang.."

Ma-Rin terkejut. Sayang? Seokjin baru pertama kali memanggilnya seperti itu, ia terlihat sangat manis!

Ahh kenapa dia sangat menggemaskan? Aku benar benar tak tahan

"Sayaaang..." Seokjin mengulang perkataanya

"Ya?"

"Malam ini tidur bersamaku, ya?"

Ma-Rin terkejut. Apakah harus secepat ini? Mereka bahkan baru satu hari menjalin hubungan

"Kau tidak mau?" Tanya Seokjin lagi

"B-baiklah, kita tidur bersama malam ini"

Seokjin tersenyum. Ia mencium bibir Ma-Rin pelan, namun Ma-Rin tak membalas ciuman itu

"Sayang, balas ciumanku.."

"Aku- aku tidak tahu caranya" Ma-Rin menundukan kepala dan Seokjin mengangkatnya perlahan

"Bibirmu sungguh sangat indah, dan manis. Bagaimana bisa aku memiliki kekasih setampan dirimu?"

Seokjin tersenyum manis

"Apa kau mau melanjutkan nya?"

"Tapi aku belum pernah melakukan nya.."

"Bukankah kita pernah melakukan itu sebelumnya?"

"Tapi saat itu aku mabuk.."

"Dan saat ini kita sadar, mari lakukan dengan sadar"

"Aku- aku takut Seokjin— ahhhhhh..."

Seokjin tersenyum

"Aku akan membantumu mengalihkan rasa sakit itu, aku janji. Kau bersedia?"

Ma-Rin mengangguk pelan

Seokjin mengangkat tubuh Ma-Rin dan memindahkan nya ke ranjang kamar

"Kita lakukan disini, kau akan sakit badan jika kita melakukan nya di sofa"
.
.
.

"Aku lelah sayang..."

Ia mencium bibirku dengan sangat lembut, menyentuh pipiku sambil membisikan

"Aku mencintaimu..."

Kata kata itu berhasil menghilangkan rasa perih yang sedari tadi kurasakan, ia benar benar bisa mengalihkan rasa sakitnya.

Akibat permainan kami semalam, hari ini aku dan Seokjin bangun sangat siang. Waktu menunjukan pukul 11.30 dan kami belum sarapan sama sekali

Aku memandang Seokjin yang masih tertidur dengan posisi memeluku, tangan nya tidak melepaskanku sama sekali sejak semalam. Aku tahu ia sangat menikmatinya, begitupun aku

Aku memutuskan untuk mandi dan menyiapkan Seokjin sarapan, namun saat aku akan berjalan ke kamar mandi tiba-tiba

"Aawwwww"

Aku meringis kesakitan yang membuat Seokjin terbangun dan terkejut mendengar suaraku

"Ma Rin kau kenapa?!"

"A-aku.."

"Kenapa? Ada apa?"

"Aku, sangat sakit. Perih..."

Seokjin tertawa. Aku mencubit lengan nya

"Kenapa kau tertawa? Aku benar benar sakit sekarang. Ini sangat perih"

"Maafkan aku sayang, itu akan terasa perih selama beberapa hari. Aku akan membantumu ke kamar mandi"

Seokjin menggendongku

"Biar aku yang memandikanmu, kita mandi bersama"

"Tapi aku tidak ingin melakukan apapun, kumohon. Ini sangat sakit sayang"

Seokjin tersenyum dan memandangku iba

"Baiklah, aku tidak akan melakukan apapun. Aku janji. Biarkan aku membantumu mandi, ya?"

Aku mengangguk
.
.
.
.
"Kau mau sarapan apa? Biar aku menelpon layanan hotel" tanya Seokjin

"Apa saja terserah kau"

"Baiklah"

Setelah menelpon layanan hotel, Seokjin duduk di sampingku dan mengelus rambutku

"Kau sangat cantik, benar benar cantik"

Aku tersenyum

"Sungguh, aku mencintaimu. Terimakasih telah memberikanya padaku, tapi bolehkah aku sedikit berbicara hal yang serius denganmu hari ini?"

"Ada apa?" Tanyaku

AWAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang