***
Dunia sudah benar-benar tidak aman lagi setelah sekumpulan makhluk itu datang dan membuat kekacauan yang tak terelakkan.
Umat manusia berada dalam bayang-bayang kehancuran. Mereka harus bertahan, bersembunyi, dan berlari sejauh mungkin dari kej...
| MATYR 2363 | | #1: Rock Land, sinonim dari kesialan | || 1270 word ||
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.:.:.**.:.:.
"Jika ingin melihat cahaya kelicikan paling terang, pergilah ke Syterlamp. Kalau mau bertemu orang-orang paling sehat, berkunjunglah ke Citrus. Mencari harapan terbesar? Berenang kearah timur menuju Granary. Butuh kehangatan pasir pantai? Cepat cari tiket penerbangan ke Republik Ginger. Namun kesialan paling nyata hanya dapat kau temui di Rock Land."
–Ramosta Cooper–
.
.
.
.
Raw City, District Clover, Rock Land. March 15th, 2364.
Dua jari tengah kupersembahkan kepada Ramosta Cooper di akhirat sana. Persetan pada seluruh kata-katanya yang seolah menjadi kenyataan di hidupku sekarang. Aku hanya ingin keluar dari Negara memuakkan ini secepat mungkin.
Belum lama terombang-ambing di saluran pembuangan air berbau busuk, dan sekarang aku terbangun dalam keadaan kaki dan tangan terikat rantai pada kursi lapuk. Sial? Tentu saja!
Rock Land benar-benar penuh kesialan dan kutukan!
Kuamati seisi ruangan.
Dinding, meja, kursi, lantai, lemari di sudut ruangan, semuanya terbuat dari kayu. Kecuali aku dan rantai yang mengikat tubuhku.
Ehh ... t–tunggu.
K–KAYU?!?!
Bukankah penggunaan kayu untuk kebutuhan bangunan sudah diilegalkan sejak seratus tahun silam??
Berarti siapa atau makhluk apapun yang menyekapku saat ini adalah ....
OHH TIDAK!!
Sepertinya mereka adalah para pelanggar hukum--dan tentu saja bukan orang baik-baik.
Belum seratus persen nalarku mampu mencerna semua yang terjadi, tiba-tiba saja pintu di ujung ruangan terbuka. Menampakkan sesosok perempuan bersurai secoklat bubuk kakao.
Ia meletakkan semangkuk kacang lembek dan sebotol air di atas meja. Matanya terus memperhatikanku dari kepala hingga ujung sepatu bot lusuh yang kupakai.
