|| MATYR 2363 || #4: Rachel's Harbor

30 10 0
                                    

| MATYR 2363 |
| #4: Rachel's Harbor|
|| 2442 word ||

.:.:.**.:.:.

"KITA BELUM BENAR-BENAR TERHINDAR DARI PERANG, HAZ!! KITA BAHKAN BELUM SAMA SEKALI MENGINJAK AWALANNYA!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KITA BELUM BENAR-BENAR TERHINDAR DARI PERANG, HAZ!! KITA BAHKAN BELUM SAMA SEKALI MENGINJAK AWALANNYA!!!"

-Ellozere Roco-

.

.

.

.

Rachel's Harbor, Raw City, Rock Land.
March 18th, 2364.

Langit mulai memerah di atas sana. Tanda akan turunnya hujan sebentar lagi. Kami—Aku, Sea, Nyonya Willies, Harvey, dan Pete si anak laki-laki—adalah rombongan terakhir yang sampai di pelabuhan. Terlihat kendaraan-kendaraan lainnya yang sudah terparkir di dekat satu minimarket.

Di ujung dermaga juga ada Barron, ketua kelompok penyintas ini yang tengah berbincang dengan seorang kakek tua berpakaian khas nahkoda. Barron menghampiri kami. Sepertinya ia ingin berbicara dengan Sea.

"Bagaimana??" tanya Sea kepada Barron.

Barron menghembuskan asap rokok dari mulutnya. "Tuan Qou bersedia mengantar kita. Dia hanya meminta beberapa bungkus rokok dan wine sebagai bayarannya."

"Mau rokok?" tawar Barron.

Aku lantas menolak, "Tidak, aku tidak biasa merokok."

Kulihat segaris tawa tipis di wajah Barron. "Setelah sampai di Granary kau mau kemana??" tanyanya.

"Ke Distrik Sand untuk menemui sepupuku." Aku berbohong. Sepupuku cuma ada lima, dan tak ada satupun dari mereka yang berada di Granary.

"Berarti kau tidak jadi ikut kami ke Distrik Queen ya?" tanya Barron lagi.

Aku hanya mengangguk mengiyakan.

"Kalau memang itu keputusanmu, kuharap kau bisa selamat sampai ke tempat tujuanmu. Tapi jika kau berniat untuk kembali ke kelompok ini, kami selalu bersedia untuk menerimamu kok," ujarnya.

"Terimakasih banyak Barron," balasku.

"Kurasa Sea akan sangat-sangat merindukanmu nanti," canda Barron. Sementara Sea yang mendengarnya hanya menatap jengkel ke arah kami. Sedangkan aku? Aku hanya tertawa saja karena jika lebih dari itu bisa-bisa Sea memenggal kepalaku.

"Hey, Haz! Bisakah kau bantu kami memindahkan barang-barang ini ke truk Paman George??" panggil Luna. Aku menengok ke arahnya.

"Tentu saja," balasku.

"Sudah dulu ya. Sepertinya mereka membutuhkan bantuanku," pamitku pada Barron. Lelaki itu hanya mengangguk pelan.

Luna, Rayne, dan Harvey terlihat sedang memindahkan beberapa kardus persediaan makanan ke dalam truk milik Paman George.

MATYR 2363Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang