|| MATYR 2363 || #5: DWARYNES

37 6 4
                                    

| MATYR 2363 |
| #5: DWARYNES |

|| 2542 word ||

.:.:.**.:.:.

:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Atlantik Ocean.
March 19th, 2364.

"Kita punya cukup banyak makanan dan keamanan yang terjamin di sini. Kami khawatir pada keselamatan Jada, Lyn dan Noe jika kalian tetap memaksa untuk memisahkan diri dari kelompok ini."

Luna tampaknya belum menyerah untuk menahan kepergian satu keluarga yang ada di rombongan penyintas kami. Namun si lelaki jangkung masih saja keras kepala dan bersikeras membawa pergi istri dan ketiga anaknya.

"Luna ... kami sudah lelah untuk terus-terusan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya hanya untuk menghindari makhluk sialan itu," terangnya. Sorot ketakutan dan kesedihan memancar dari kedua mata pria itu.

Luna menghembuskan napasnya pasrah. "Baiklah jika itu yang kalian mau. Kami tidak bisa memaksa kalian lagi. Tapi kemana kalian akan pergi??"

"Ke pulau Trah," katanya. "Pulau itu sudah kosong dua bulan sebelum para Matyr datang ke Rock Land."

Pulau Trah?? Pulau itu adalah pulau yang dulu pernah aku kunjungi bersama Harry.

Aku menimpali, "Pulau itu sudah terlewat dua jam yang lalu." 
"Jadi, maaf sekali kami tidak bisa mengantar kalian," tambah Chris yang sejak awal berdiri di samping Luna.

"Tidak masalah. Suamiku punya kenalan yang bisa menjemput kemari," ungkap si istri yang berwajah khas Asia. Ia sedang menggendong bayi perempuannya yang diberi nama Lyn.

"Ya, benar. Kalian tinggal beri tahu saja letak koordinat kapal ini sekarang," cakap Mr. Walter—sang suami membenarkan ucapan istrinya.

Sepasang suami istri itu tampak yakin dan mantap untuk meninggalkan kapal. Lain halnya dengan kedua anak mereka yang sedari tadi berwajah murung.

"Ibu ... haruskah kita pergi secepat ini??" Jada si anak tertua bertanya dengan nada lirih. Kepala gadis kecil berumur sembilan tahun itu terus menunduk sejak tiga puluh menit lalu.

Mr. Walter berlutut menyamakan tingginya dengan Jada.

"Sweetheart ... coba tatap mata Ayah." Gadis itu mengangkat wajahnya. "Lyn butuh tempat yang baik untuk tumbuh. Ayah dan Ibu juga tidak mau membuat kalian bertiga terus-terusan melihat dan mendengar suara rentetan senjata dan pembunuhan. Kau sayang Ayah, Ibu dan adik-adikmu, 'kan?" Jada hanya terdiam ketika mendengar pertanyaan dari Ayahnya.

MATYR 2363Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang