***
Dunia sudah benar-benar tidak aman lagi setelah sekumpulan makhluk itu datang dan membuat kekacauan yang tak terelakkan.
Umat manusia berada dalam bayang-bayang kehancuran. Mereka harus bertahan, bersembunyi, dan berlari sejauh mungkin dari kej...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
.
.
.
HELLO!!! You can call me Jii.
Cerita ini adalah Fantasci-fi pertama saya. Awalnya saya adalah penulis teen fiction yang alih-alih membuat cerita percintaan masa remaja yang romantis dan membuat para pembaca iri, saya malah membuat cerita konyol yang tokoh utamanya selalu galau di setiap chapter. Tolong jangan salahkan saya yang tidak berpengalaman ini (alias jomblo berlumut :v) karena semuanya adalah murni ketidaksengajaan yang di rencanakan WAHAhHhhha.
Okeyy, sekian perkenalannya.
Sekarang kencangkan sabuk pengaman kalian, pegang erat-erat orang tercinta (yang gak punya overthinking aja), tahan napas kalian dalam-dalam (jangan dikeluarin dari belakang) karena saya akan membawa kalian terbang menuju tak terbatas dan melampauinya.
Ehh, gak gitu.
Maksudnya terbang menjelajahi MATYR 2363 xixixi.
Ngueenggg...
...Wushhh...
/Ceritanya suara pesawat/
.
.
.
.
| Blurb |
Dunia sudah benar-benar tidak aman lagi setelah sekumpulan makhluk itu datang dan membuat kekacauan yang tak terelakkan.
Umat manusia berada dalam bayang-bayang kehancuran. Mereka harus bertahan, bersembunyi, dan berlari sejauh mungkin dari kejaran para makhluk berlendir.
Begitu pula dengan Hazel Hawthorn. Seorang gadis pengidap heterochromia yang harus berjuang bertahan hidup di tengah dunia yang mulai runtuh secara perlahan.
Tak ada lagi tempat aman.
Mereka harus memilih satu dari dua pilihan.
Bertahan ...
... atau ditelan.
***
"Datangnya kiamat sudah sering diperbincangkan sejak beratus tahun silam. Namun mereka tak pernah bilang kalau kami harus punah karena menjadi santapan."-Hazel Hawthorn.
"Aku suka warna biru. Tapi tidak dengan lendir biru itu." -Aubrey Rayne Baxter.
"Kita semua mungkin depresi. Namun satu yang aku tau. Kita semua punya tujuan dan alasan untuk tidak mati." -Sea.
.
.
.
Cerita ini berlatar tahun 2360-an, 300 tahun pasca perang dunia ke-3. Perang yang berlangsung selama dua dekade lamanya ini telah memakan korban jiwa lebih dari setengah populasi dunia. Sehingga membuat separuh dari mereka yang tersisa terpaksa membangun peradaban baru di negara luar angkasa bernama Helenis, sedangkan sisanya entah menghilang kemana. Setelah se-abad tinggal di Helenis, seluruh penduduk negara itu memutuskan untuk kembali ke bumi, planet asal mereka. Membangun kembali kehidupan di bumi yang telah lama ditinggalkan. Semua berjalan lancar sampai makhluk-makhluk itu datang. Untuk kedua kalinya umat manusia harus berjuang demi menghalau kehancuran.
--------
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~\*_----__+__+__----_*/~
(Untuk cast sesuaikan dengan imajinasi kalian)
Mohon dukungannya yaaa!!
Dengan cara tinggalkan jejak berupa vote, komen, serta kritik dan saran.
