6 - Mulai berubah

15 3 0
                                    

"Ngapain sih?"

Bara mengerjap pelan, badannya segera di tegakkan dengan tangan keatas, mendukung gerakan Refleks nya.

Aluna menatap nya tak mengerti, saat ini dia dan Bara sedang ada di perpustakaan. Aluna membantu Bara mengerjakan tugas yang kata nya sulit itu.

Dan demi mendengar perjanjian tak tertulis dan sanksi yang akan di dapat, Aluna akhir nya mau.

Dia menyetujui ajakan Bara untuk belajar bersama, tapi sedari 20 menit dia mengajarkan sampai mulut nya hampir berbusa, Bara malah membuang waktu dengan terus menatapnya.

Jika saja Tatapan itu terlihat tengil dan mengesalkan, tentunya Aluna tidak akan masalah. Tapi masalah nya Bara menatap Dirinya kelewat dalam.

Mau bagaimanapun juga kan Aluna adalah cewek normal, di Tatap sedemikian rupa oleh salah satu cowok tertampan di sekolah tentunya membuat dia gugup.

"Lagi belajar," jawab Bara beralih Fokus pada Buku di depan nya.

Aluna merespon dengan gelengan pelan.

"Gue haus," celetuk Aluna menaruh Buku ajar nya.

Bara menatap sekilas cewek itu.

"Minum lah."

"Bisa aja, sih. Tapi 'Murid gak ada akhlak' yang gue ajar gak bolehin gue pergi," ucap Aluna penuh penekanan.

Bara terkekeh kecil, dia menatap Aluna dengan gemas.

"Oke deh, gue beli minum dulu."

"Nah, gitu kek. Peka."

Bara bangkit dari duduk nya dia menaruh ponsel di meja yang tentu saja membuat Aluna Bingung.

"Kenapa?"

"Kita tukeran hp, biar Lo gak kabur."

Aluna melongo sejenak, tidak menyangka jika Bara se-ajaib itu.
Tapi baiklah, dia benar-benar haus. Aluna mengeluarkan ponsel dari saku nya.

"Cepetan, ya."

"Oke."

Bara berlalu dari sana membuat Aluna menatap punggung tegap nya.
Yah, porsi tubuh Bara memang menjadi dambaan bagi kaum Adam.

Aluna menghempaskan tubuhnya di kursi yang di duduki, mata nya melirik ke arah ponsel yang tergeletak di atas meja.

"Harus nya gue gak kasih, tadi," ucap Aluna seketika menyesal. Dia lupa mengabari Pacar nya.

Biasanya di jam segini mereka berdua sedang makan Sambil bersembunyi di Rooftop.

Yah, resiko Backstreet memang tidak pernah enak. Harus terus bersembunyi dan menjaga Rahasia.

Aluna menghela nafas pelan, tau jika hanya dengan mengeluh tidak akan mengubah segalanya. Dia mengambil ponsel milik Bara kemudian berkaca.

"Gelap," komen Aluna, dia menaruh kembali ponsel nya. Tanpa sengaja, salah satu jemarinya malah menekan tombol on.

Ponsel itu di kunci dengan kata sandi, Aluna mengedikan bahu, tidak juga ingin membukanya. Sampai beberapa menit, dia menghembuskan nafas dengan Bibir cemberut.

Bara lama sekali.

Gadis Cantik itu tersenyum kecil, dia kembali membuka ponsel. Menemukan apk kamera yang tentunya bisa di buka.

"Gue cuma numpang ngaca. Bukan salah gue kalo melanggar Privasi, kan Lo yang ambil hp gue dulu," monolog Aluna. Jika ada yang melihat tentu dia akan di kira tidak waras.

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang