12 - Percaya?

8 3 0
                                    

"Gue masih gak nyangka kalo cewek kaya Aluna udah punya pacar," celetuk Rafi sambil bersandar di tembok, mata nya mengarah pada Mading yang tidak jauh darinya. Saat ini dia dan Brian memang sedang berada di lorong sekolah.

Suasana terlihat cukup sepi karena bel pelajaran Sudah berbunyi 5 menit yang lalu, tapi itu tidak berpengaruh untuk dua cowok tampan berpenampilan urakan itu.

"Mau gimanapun Aluna cantik. Wajar, dong?" ucap Brian yang sedikit mengalihkan Fokus dari ponsel nya.

"Tapi ... Setau gue nih ya, Cewek sibuk bin pinter kaya Aluna tuh cuek masalah cowok."

Brian menyimpan ponsel nya lalu menoleh pada Rafi, menatap nya datar.

"Bisa gausah ngurusin urusan orang lain?"

Rafi menggeleng pelan sambil menggerakkan jari telunjuknya.

Brian menghela nafas, memilih Kembali Fokus pada ponselnya daripada Menghadapi Rafi yang menyebalkan.

"Tapi gue malah Kepikiran sama Bara deh, Bri," celetuk Rafi tiba-tiba.

Brian merespon nya dengan deheman pelan.

"Sama."

"Mana tadi main cabut aja," ucap Rafi sambil menoleh kesana-kemari, mencari sosok Bara yang mungkin ada di sekitar mereka.

"Kayak nya dia nemuin Aluna," ucap Brian.

"Serius?"

Brian mengangguk.

"Ngapain? Udah jelas Aluna udah punya pacar tapi kok di cariin. Mending sama Yang lain aja."

"Kenapa Lo yang sewot?" tanya Brian memicing.

Rafi berdecak kecil.

"Bukan Gitu! Gue cuma Ngomong realita aja. Bara gak bisa suka sama Aluna karena Aluna udah punya Pacar."

Brian mendadak diam. Apa yang di katakan Rafi memang benar. Tapi sayangnya mereka tidak bisa mencegah hati yang sudah memilih pemilik nya.

"Lo juga ngerasa kan kalo Bara itu ada Rasa sama Aluna?" tanya Rafi terang-terangan.

Brian menghela nafas tapi tak urung mengangguk.

"Tuh, kan."

"Dari sikap dia aja udah kebaca, sih."

Rafi mengangguk. Bara memang terlihat sedikit aneh Belakangan ini. Seperti, bagaimana mudah luluh nya dia pada Aluna. Lalu senyum-senyum sendiri menatap Ponsel dan wajah semangat nya jika akan belajar bersama.

"Gue takut, Bri," celetuk Rafi membuat Brian menoleh.

"Apa?"

"Gue takut kalo Bara Kembali di kecewakan oleh keadaan. Lo tau, kan? Gimana kelam nya Hidup dia?"

Ucapan itu serta Merta membuat Brian bungkam.

*****

Aluna memasuki kelas nya dengan tatapan para murid yang seakan menghujam nya.

Aluna sudah tahu akan begini resiko yang akan dia dapat jika semua terbongkar.

Tapi sebenernya risih juga.

"Luna," panggil Maura dengan wajah cemas membuat Aluna Tersenyum sangat tipis.

Dia duduk di bangku nya sendiri lalu menyimpan tas nya di meja dan membaringkan kepalanya di sana.

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang