17 - Rahasia

5 1 0
                                    

Sudah satu Minggu semenjak Aluna mengucapkan kata pertemanan di Antara mereka, satu Minggu ini juga Bara dan dia dekat.

Ternyata status pertemanan tidak begitu buruk bagi Bara, karena Selain dia bisa menjaga Aluna, Bara juga bisa selalu ada di dekat nya Tanpa rasa canggung dan tingkah menyebalkan yang Selalu dia tunjukan saat bersama Gadis itu.

Ada banyak hal yang telah mereka jalani, dan dari sini Bara tahu jika mempunyai teman Perempuan memang tidak seburuk yang di pikirkan nya.

Yah, walaupun Bara lebih dari tahu jika hatinya menginginkan lebih.

"Bara!"

Cowok yang tadi sedang memutar ponsel mendadak mengerjap, sedikit terkejut dengan teriakan itu.

Dilihat nya Mpok Minul yang sedang menyiapkan pesanan, alis Bara terangkat satu saat matanya bersinggungan dengan mata tua itu.

"Ada neng Geulis tah di depan," ucap Mpok Minul kali ini dengan kedipan menggoda nya.

Bara yang awalnya sedang dalam mode tidak mood itu mendadak Tersenyum, itu membuat Mpok Minul makin gencar saja menggoda nya.

Tanpa menunggu lama, meski mencoba menormalkan Ekspresi, Bara bangkit dari duduknya lalu dia berjalan keluar, tepat nya mengarah pada seorang gadis yang sedang duduk bersama teman-teman nya.

Mengenai ini, sudah lebih dari 3 kali Aluna duduk bersama dengan mereka, entah apa yang membuat Ketua OSIS yang terkenal tegas dan cantik itu bisa dekat dan berbaur dengan teman-teman nya yang Absurd itu.

"Tuh si Bara Lun," ucap Rafi yang pertama kali menyadari kehadiran dirinya.

Di sana ada 5 teman nya, mereka sedang sarapan bersama sebelum memulai upacara.

Biasanya sih Aluna akan mengecek Tugas atau PR Bara.

Aluna terlihat Menoleh, seketika Tersenyum cantik, jujur saja Bara tidak bisa mengalihkan perhatian nya ke yang lain hanya karena hal sederhana itu.

"Bara, bawa topi?" tanya Aluna bangkit berdiri, teman-teman jahil nya segera melayangkan tatapan menggoda.

Bara Berdehem, dia melirik sekilas pada tas hitam nya di dalam dan mengangguk pada Aluna.

Gadis ber-Almet itu sudah tiba di hadapan nya sambil menelisik penampilan Bara.

"Bagus, sih. Cuma Lo gak pake dasi sama Sabuk," kata Aluna, gadis itu menatap Bara cemberut membuat cowok tampan yang sayangnya nakal itu terkekeh lalu mengacak rambut nya gemas.

Sungguh, tidak ada yang lebih lucu dari wajah Aluna yang Sedang dalam mode kesal. Makanya Bara suka sekali membuat nya kesal.

Para manusia yang juga ada di sana hanya menatap mereka dengan berbagai tatapan, tidak berani komen Karena ini merupakan area Bara.

"Bawa dasinya, gak?" tanya Aluna, dia Bahkan biasa saja, tidak terlihat Baper sama sekali.

Bara hanya menyengir membuat Aluna menghela nafas.

Lalu, Aluna mengeluarkan dasi Dari saku jas almamater nya dan di detik berikutnya, dia berjinjit membuat Bara sedikit merunduk. Tanpa ragu, Aluna membenahi kerah Seragam nya lalu memasangkan dasi dengan telaten pada cowok itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang