2 - Tentang Bara

15 3 0
                                    

"Bara, aku udah lama suka sama kamu. Kamu mau kan jadi pacar aku?"

Seorang cowok dengan baju lecek di keluarkan, rambut tak tertata rapih, dasi tak di pakai dan sepatu yang melanggar aturan itu menyugar rambut mendengar ucapan itu.

Dia adalah Bara Araskha Devano. Seorang cowok dengan kulit putih, wajah tampan dengan alis tebal, hidung mancung dan mata berwarna Hitam cemerlang di tambah Bibir tipis berwarna sedikit merah semakin membuat para Kaum hawa terpikat dengan pesona nya.

Apalagi dengan kelakuan badboy yang terlihat mengagumkan di mata semua cewek.

"Lo lagi lawak?"

Sayang nya sifat dia menyebalkan dan terbilang cuek masalah percintaan.

Raut cewek tadi berubah kesal dengan wajah sedikit memerah karena emosi.

"Lo udah nolak gue sebanyak 999 kali, Gaada niatan mau tambahin satu lagi biar dapet piring?!" sarkas Cewek itu membuang buket bunga nya.

Bara hanya merespon dengan alis di naikan sebelah, sebuah ekspresi yang membuat wajah nya makin cool. Tapi semua Buyar saat mengingat kelakuan nya.

"Gue gak nyuruh Lo nembak gue, gue juga gak suka sama Lo," jawab Bara mengedikan bahu acuh.

Wajah Cewek itu berubah sepenuh nya merah, dia menatap Bara marah membuat Bara menatap nya dengan mata tajam dan datar.

Cewek itu menelan ludah, merasa jeri dengan tatapan Bara.

"Terserah! Dasar cowok troublemaker sok ganteng!" ucap cewek itu menghentakkan kaki nya kesal.

"Pfft, tadi aja mohon-mohon," ledek cowok yang di lewati cewek itu yang langsung merespon dengan menunjukan jari tengah.

Bara hanya terdiam tenang dengan tangan di lipat di depan Dada. Saat ini dia sedang berada di lapangan, para murid yang tadi berkumpul segera membubarkan diri.

"Gila, Sih! Itu si Maya kaya gaada cowok lain aja," ucap Cowok tadi yang berjalan dengan satu cowok lain yang sedang membaca buku.

Bara hanya mendengus kecil.

"Geli, gue," ucap Bara sedikit bergidik,
Mereka terkekeh pelan.

"Lo gak bisa gitu terima aja sekali si Maya? Paling gak semenit aja."

"Gak mungkin, Bri. Bara itu gak pernah tertarik sama cewek," itu suara dari cowok tadi lagi.

Bara hanya menaikan satu alis tanpa menyanggah.

Brian merespon nya dengan gelengan Pelan.

"Gue mau nyebat, Lo berdua ikut?" tanya Bara mengalihkan topik.

Brian mengangguk sementara cowok satu nya terdiam.

"Tuh, kan! Lo menghindar terus kalo di tanyain begitu," decak cowok itu lagi.

Bara menatap nya datar.

"Mending Lo diem aja, Raf," ucap Brian sedikit berisik.

Rafi yang sedari tadi banyak bicara itu menghela nafas, dia membuka ponsel nya selagi berjalan.

"Guys! Ternyata hari ini ada Razia," info Rafi sambil menatap ponsel.

Bara dan Brian ikut menatap ponsel nya sekilas.

Dan belum sempat mereka mencerna apa yang terjadi, 5 orang anggota OSIS menghadang nya.

Bara dan yang lain berhenti, sementara salah satu gadis di sana sedikit melotot saat tatapan nya bersinggungan dengan Bara.

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang