8 - Dekat tapi Berjarak

9 3 0
                                    


"Makanya gausah banyak bertingkah!"

Bara melipat bibir dengan wajah datar dan Mata berotasi malas.

Saat ini dia sedang duduk di bangku dengan buku yang menampilkan banyak Rumus dan angka.

Bara menatap buku itu dengan kening mengerut tak suka. Soal di sana sangat sulit membuat otak nya mendidih. Lalu Bara menatap pada Aluna yang sedang membaca Soal lain nya di buku paket. Bara menghela nafas pelan, merasa malas sekali dengan 'hukuman' yang di berikan Aluna.

"Kerjain yang halaman ini juga," ucap Aluna sambil menyodorkan buku paket.

"Emang gaada soal lain? Kenapa harus Fisika, sih?" protes Bara.

Aluna menatap nya dengan kepala sedikit di miringkan ke samping.

"Emang soal yang lain Lo bisa juga?"

Telak.

Bara memalingkan wajah nya lalu menunduk menatap soal.

"Ini materi udah gue kasih kemarin, ya. Jadi Lo gak perlu tanya-tanya lagi."

Bara Menatap Aluna lagi dengan mimik wajah protes.

"Soal yang kemarin Lo ajarin tuh gampang banget lun. Nah yang sekarang apaan? Susah!"

Aluna mengedikan bahu sekilas.

"Gak ada yang susah kalo Lo berusaha Bara."

Bara merasa ingin mencibir namun di urungkan karena tidak ingin kembali di beri soal susah dan beranak.

"Nyesel gak?"

Bara diam saja, jika di tanya tentang menyesal tentu saja jawaban nya adalah tidak. Dia tidak menyesal sama sekali. Malah justru ingin melakukan nya lagi, apalagi melihat raut wajah Aluna yang  sedikit takut.

Melihat Bara yang  hanya diam saja membuat Aluna menghela nafas pelan.

Gadis itu menatap ponsel nya yang tiba-tiba menampilkan notifikasi.

Maura🌷

Luna, Fino udah pulang dari acara lomba nya.
Kamu mau temuin dia?

Aluna sedikit mengernyit saat membaca pesan itu, tentu dia bingung dengan kabar yang di beri Maura. Karena lomba tersebut masih harus berlangsung hingga 2 hari ke depan. Tapi mengapa Pacar nya itu sudah pulang?

"Kenapa muka Lo?" tanya Bara yang ternyata memperhatikan Aluna sedari tadi.

Aluna sedikit mendongak menatap nya, lalu menggeleng pelan. Dia memilih membalas pesan itu.

"Nomor yang ini susah, Lo gak berniat ajarin gue?" keluh Bara menghela nafas berat.

Aluna menyimpan ponsel nya sejenak.

"Makanya kalo sekolah tuh masuk yang bener," omel Aluna tapi tetap mengambil Buku itu.

"Ini di namakan Gerak parabola–"

*****

"Makasih Lo udah mau ajarin gue," ucap Bara yang sekarang sedang berjalan beriringan keluar dari perpustakaan.

Aluna mengangguk pelan.

"Soal gosip itu biar gue sama temen gue yang urus."

Aluna kali ini Menoleh Pada Bara. Dia sedikit tidak percaya jika cowok itu benar-benar ingin membantu nya. Yah, meskipun ini masalah mereka berdua, sih. Tapi Aluna benar tidak berharap begitu.

ALBARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang