21. Kebahagiaan Chimon

231 34 3
                                    

Dengan cepat Chimon mendorong badan Nanon dengan kencang sampai Nanon terjerembab di samping ranjang Chimon.

Chimon pun berdiri sambil menatap sang kakak gugup.

"Kalian barusan habis ngapain???" Tanya Tawan tajam.

"A-aku g-gak ngapa-ngapain Phi.." jawab Chimon dengan gugup membuat Tawan menatapnya curiga.

Melihat kakaknya tak mempercayai ucapannya, Chimon melirik ke arah Nanon yang masih duduk. Dia baru sadar kesalahannya mendorong kekasihnya tadi. Dia pun memberi kode agar membantunya.

Nanon bangun sambil memperbaiki penampilannya yang berantakan karena habis terjatuh.

"Chimon benar. Kami tak sengaja terjatuh.." jawab Nanon singkat.

"Tak sengaja??" Sahut Tawan tidak percaya.

"Chimon terjatuh dan dia menarik bajuku, jadi kami terjatuh bersamaan.. begitulah ceritanya.." jelas Nanon singkat.

Chimon menatap Tawan gugup, takut kakak kesayangannya tak mempercayai ucapan kekasihnya.

"Apa benar??" Tanya Tawan sambil melirik ke arah sang adik.

Chimon mengangguk cepat, "benar Phi.. aku tak sengaja menarik baju P'Non tadi.."

Tawan mengangguk pelan, "..okay.. Phi percaya.."

Lalu Chimon mendesah lega, "Lalu ada urusan apa P'Tay ke kamarku??"

"Oh ya sampai lupa.." sambil menepuk dahinya pelan lalu menatap Nanon yang sedari tadi menatapnya datar, "Nanon.. katamu New akan datang kemari?? Kenapa kau sendirian saja??"

"P'New bilang dia tak bisa datang malam ini.. ada banyak pasien yang membutuhkannya.."

Tawan mengangguk lesu, "oh sayang sekali.."

"Dia juga bilang kalau ada waktu besok dia akan datang.." ucap Nanon masih dengan wajah andalannya.

Yang awalnya lesu wajahnya langsung bersinar, "okay.. aku akan menunggunya besok.."

"Okay.."

"Baiklah.. lanjutkan saja kalian.. aku akan ke kamar.. selamat malam.." sahutnya dengan riang lalu kemudian menutup pintu kamar Chimon dengan pelan.

Chimon dan Nanon pun saling bertatapan. Chimon kemudian menghela nafasnya lega.

"Beruntung P'Tay percaya.." sahut Chimon senang. Chimon pun melirik ke arah Nanon yang terdiam, "kenapa P'Non??"

"Ada sesuatu dengan Tawan.." jawab Nanon singkat.

Chimon menatap Nanon heran, "maksudnya??"

"Apa kau tak lihat perbedaan Tawan tadi??" Balik tanya Nanon.

Chimon semakin tak mengerti dengan perkataan Nanon.

"Bicara dengan jelas P'Non.. aku tidak mengerti" seru Chimon frustasi.

"Aku hanya menebak.."

"Menebak apa??" Tanya Chimon heran.

"Menurutku Tawan menyukai P'New" jawab Nanon serius.

"Haaaahhhhh??!!!!!!!!!!" Seru Chimon shock.

Lalu Chimon menggelengkan kepalanya tak percaya, "tidak mungkin P'Tay menyukai P'New!!!!"

"Aku hanya menebak.. tapi biasanya tebakanku tak pernah salah.."

"Jadi kalau benar P'Tay benar-benar menyukai P'New.. bagaimana dengan nasib kita??"

Nanon memegang kedua bahu Chimon erat agar Chimon menatap matanya.

"Kau tak perlu khawatir. Aku akan melakukan apapun agar kita tetap bersama.."

I love you my mentor (NaMon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang