12

1.2K 169 11
                                    

"Hayden tolong sekali ini saja"

"Mau kemana suster?"

"Nurut suster Bina ya nak? tolong ini buat kebaikan kamu" Hayden menatap suster Bina yang kini terlihat gelisah, panik dan tatapannya itu seperti ketakutan.

Hayden tak mengerti, ini sebenarnya ada apa? kenapa Suster Bina terus saja memintanya untuk bersembunyi?

Bersembunyi untuk siapa?

siapa yang jahat?

Hayden hanya mengikuti kemana suster Bina melangkah.

"Ini dimana suster Bina?"

"Rumah Suster sayang, tak apa ya? sebentar saja sampai keadaan nya membaik"

Hayden hanya mengangguk walau ia tak mengerti apa yang sedang terjadi.

[ Kanarandra ]

"Aarghh dimana anak haram itu? adik ku sekarang sedang sekarat sialan" umpat Delvin.

Delvin tidak salahkan? Hayden memang anak diluar nikah.

Yuna sudah menangis sejak satu jam yang lalu, Rafan belum tau.

Sengaja. Biarkan Rafan istirahat, Jaya juga sedari tadi berusaha menenangkan sang bunda.

"Dimana Hayden? keadaan Jayden semakin memburuk. Dia bisa pergi jika kita harus menunggu lebih lama" Delvin memijat batang hidungnya pelan.

Jerico ada, dia juga melihat dan mendengarkan semuanya 'Hayden . . . maafkan keluargaku'
Jerico menunduk, menahan tangisnya.

Ia tak mau salah satu dari adiknya harus pergi, cukup dirinya.

Raditya memukul stirnya, "Hayden kamu dimana sih?!"

"wanita itu! pasti dia"

[ Kanarandra ]

"BINA!! KELUAR KAMU" teriak Raditya, laki laki itu terus saja menggedor gedor pintu rumah Bina kasar.

Didalam Bina sudah memeluk Hayden erat, sangat erat seakan akan jika pelukan itu terkepas Hayden akan dibawa pergi dan tak pernah terlihat lagi.

"BINA" teriak Raditya membuat Bina terkejut lagi.

"Suster itu ayah" Bina menggeleng.

'Tidak kali ini ia harus bisa mempertahankan anaknya'

Anaknya.

Hayden anaknya.

Di Mimpi itu, wanita itu adalah Bina.

Dan bayi itu . . .

Dia Hayden.

"HAYDEN TOLONG!! JAYDEN BUTUH KAMU NAK"

"JAGOAN AYAH KAMU DENGERKAN ?? NAK JAYDEN SEKARAT. HAYDEN!!"

"Suster saudaraku"

"Tidak nak jangan, tidak. Mereka jahat! mereka memanfaatkan mu!"

"Hayden tau suster, tak apa."

Bina menangis, wanita itu menggeleng ribut.

"Hayden" Tangan Bina kini sudah menangkup pipi anaknya.

Kanarandra  [END] / RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang