21

1.3K 138 1
                                    

Kakak kelasnya sedang ujian jadi Hayden bersyukur ia bisa pulang tanpa membawa luka.

"Hayden, sini mama ada kata kata bagus di facebook"

"Apa kata katanya ma?"

"Manusia hanya bisa merencanakan, yang tau akhirnya hanya Tuhan" jelas sang mama, Hayden hanya mengangguk singkat lalu teringat sesuatu.

"Mama, gimana kalo Hayden nembak Bulan?"

"KAMU MAU BUNUH ORANG HAYDEN?!"

"Ngga ma, mama ni!! gini ma Hayden mau nembak dalam artian menjadikan Bulan pacar Hayden"

Mama nya hanya mengangguk, "Iya gapapa tapi inget batasan, kamu baru umur 15 tahun" Hayden mengangguk semangat lal mencium pipi Bina.

"Terimakasih mama cantik, maaf ya Hayden belum bisa bahagiain mama" ucap Hayden setelah mencium pipi mamanya.

"Ih siapa bilang? bawa kesini orangnya coba!! Hayen itu kebahagiaan nya mama"

"Mama ulang tahunnya kapan?"

"Dua bulan lagi" mendengar itu membuat Hayden mengangguk paham, matanya terpaku pada jam dinding.

'Mampus'

"Mama Hayden pergi dulu" ujar Hayden lalu berlari keluar rumah.

Ia tergesa gesa berlari menuju tempat kerjanya yang tak jauh dari rumah, Hayden senang saat ia diterima bekerja ditempat cuci mobil, ya setidaknya Hayden bisa membelikan kado mamanya dengan hasil kerjanya sendiri.

"Kamu itu niat gak sih?!"

"Maaf pak"

"Saya maafkan karena ini hari pertama kamu, sudah sana kerja"

"Baik pak, terimakasih sekali lagi saya minta maaf"

[ Kanarandra]

Jam dihandphone nya sudah menunjukan pukul 7 malam. Untung ia sudah bilang pada bundanya jika ada kerja kelompok dan akan pulang malem.

"Halo" sapa Hayden mengangkat telfon dari Bulan.

"Aaaa" Bulan berteriak nyaring membuat Hayden panik.

"Eh ada apa? kamu baik baik saja kan?"

"Seneng banget, oh iya aku lupa aku belum bilang ke kamu kalo aku suka sama kakak kelas ku. Namanya Chandra dia tu cowoknya baik, ganteng, dan kamu tau?! Aaaaaa dia baru aja nembak aku"

Hayden merasakan sesak didadanya mendengar itu. Bulan selalu memintanya agar tetap disisinya namun mengapa gadis itu sebaliknya? ia jadi teringat kata kata yang mamanya baca tadi.

Hayden segera mematikan telfonnya tak peduli Bulan yang sedang senang dan memuji lelaki yang Hayden yakin lebih tampan dirinya.

Hayden berjalan pulang kerumah orang tua angkatnya.

Salah siapa? salah nya yang terlalu berharap atau salah Bulan?

"Hayden pulang"

"Kenapa lesu gitu?" tanya Marcel yang tak sengaja lewat.

"Gapapa" Hayden melanjutkan langkahnya kekamarnya, meninggalkan Marcel yang kebingungan.

"Kak, adek lu kenapa tu?" tanya Marcel pada Jerico.
Namun Jerico justru mengidikan bahunya lalu menghilang.

"oanjing anjing" umpat Marcel.

Hayden kini berada dibalkon sembari memetik gitar kesayangannya.

Kuakui ku sangat sangat menginginkanmu
Tapi kini kusadar ku diantara kalian
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi

Kuakui ku sangat sangat mengharapkanmu
Tapi kini kusadar ku tak akan bisa
Aku tak mengerti ini semua harus terjadi

Hayden menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan lagu yang ia nyanyikan

Lupakan aku kembali padanya
Aku bukan siapa siapa untukmu
Ku cintaimu tak berarti bahwa
Ku harus memilikimu s'lamanya

Hayden ingin melanjutkan lagu yang ia nyanyikan namun dering telfon menghentikannya.

"Apa Bulan?"

"Kamu tu kenapa sih?! aku lagi bahagia loh! kamu ga seneng ya!"

"Udah marah marahnya?" tanya Hayden lembut.

"Maksudnya ?!"

"Aku suka sama kamu Bulan"

"Hayden" panggil Bulan dari sebrang.

"Kaget ya? Hahahaha maaf ya Bulan, jangan menjauh setelah ini. Kita kan temen" Hayden tersenyum terpaksa.

"Maaf"

"Gapapa, kamu udah makan? mau aku gojekin? aku baru dapet bayaran tadi"

Iya, Hayden itu bekerja paruh waktu dengan bayaran perhari bukan perbulan.

"Ngga Hayden, kita sepedaan besok gimana?"

"Tidak, maaf" lalu Hayden segera mematikan telfon itu, sejenak ia berfikir.

'Apakah ia terlalu jahat?'

Hayden kembali melanjutkan lagunya yang tadi ia nyanyikan, matanya menatap bulan dilangit.

Bulan di langit tak seindah Bulan nya, tidak tidak!sekarang gadis cantik itu bukan lagi Bulan'nya' tapi Bulan milik orang lain.

Matanya beralih menatap jam dinding, kemana saudaranya yang lain?

Hayden berdiri dan keluar dari kamarnya, menatap sekeliling. Matanya terpaku pada Marcel yang sedang menonton film action, "Kak yang lain kemana?"

"Pergi jalan jalan"

"Kakak gak ikut?"

"Jaga kamu dirumah, sini ikut kakak nonton" Kaki Hayden melangkah mendekati kakaknya, lalu ikut duduk disamping kakaknya.

--------
Maaf ga sesuai ekspektasi

--------Maaf ga sesuai ekspektasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kanarandra  [END] / RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang