too kind?

52 28 6
                                    

"udah bun?"

"Emm, udah sana"

Arula pergi dari dapur dimana Bunda berada dan melangkahkan kaki menaiki anak tangga untuk menuju ke dalam kamar nya.

Arula melemparkan tubuhnya ke atas ranjang dan sedikit menggelengkan kepalanya.

"Huhh, gak ngapa ngapain juga capek"

Setelah merebahkan dirinya sesaat di atas tempat tidur ia mulai meraba raba permukaan kasurnya untuk mencari suatu benda miliknya.

"Eh, mana sih?"

Karena tak kunjung menemukan benda itu ia mulai beranjak dari posisi yang sangat membuatnya nyaman dan mengobrak abrik bed cover berwarna peach di atas kasurnya.

"Kok gak ada"

Sepasang alis nya mulai menekuk dahi nya mulai membentuk kerutan, dia terus memikirkan kemana pergi nya benda itu, kapan terakhir kali ia menyentuhnya.

"Vanaaaa!!"

Tak ada jawaban dari si pemilik nama atau langkah kaki si pemilik nama, maka akhirnya ia yang harus menghampiri.

Ia pergi menuruni belasan anak tangga untuk menuju ruang tengah. Setelah menuruni belasan anak tangga dan sampai di ruang tengah ia hanya menemukan kakaknya yang sedang menonton acara televisi dengan memakan camilan di meja sendirian. Ia hanya bisa celingak celinguk melihat ke kanan dan kiri mencari keberadaan adik bungsunya.

Karena tak kunjung menemukan adiknya di dalam ruangan itu ia mulai bertanya pada kakaknya karena terakhir kali ia melihat Vana berada di sebelah tempat duduk kakaknya.

"Kak"

"Hmm"

"Vana mana?"

"Dapur kali"

"Tumben"

"Apa? Vana? Masak di dapur? Yakali, tu anak masuk dapur terus masak yang ada ancur dapurnya"

"Terus ngapain coba dia ke dapur?!"

"apa? Nyariin?"

Si bontot yang dicari cari sedari tadi akhirnya menampakan diri. Benar saja apa yang dikatakan Dara, Vana berada di dapur dan kini ia tengah berdiri di depan pintu kulkas dengan segelas air di tangan nya.

"Noh nongol tu curut"
Ucap Dara

"Liat hp ku ga?"

"Di kamar"

"Gak ada"

"emang udah nyari?"

"Udah"

"Nah, hayolo makanya simpen yang bener ilang kan sekarang"
Bunda yang mendengarkan perbincangan kakak adik itu dari dapur mulai menyaut

"Di kamar mana?"

"Kamar ku lah"

"DI KAMAR GUE DONGO"

"Lah gak bilang"

"Makanya orang ngomong denger dulu"

"Ambil Van"

"Dih"

"Kan kamar mu cantikk"

"Siapa yang ninggalin"

"Ya kan lupa, gak sengaja"

"Bodo, ambil sendiri"

"Ish"
Arula yang mulai jengkel dengan adiknya akhirnya menendang bokong Vana yang sedang berjalan membawa gelas berisi air dingin, hingga air itu tumpah dan membasahi lantai.

SunshineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang