•IDEA•
"Tuan,Sel hybridnya terus membelah tak beraturan." Kata seseorang peneliti pada serim.
"Iya saya tahu, terimakasih." Serim dengan muka masam berterima kasih pada pegawainya tersebut.
"Tolong segera pergi ya,tuan serim mungkin sedang emosi saat ini jadi mohon dimengerti." Minhee membimbing pegawai yang tadi memberitahukan tentang sel hybrid mereka yang mengalami pembelahan di luar batas seharusnya.
"Kalau begitu saya pergi ya tuan." Sang peneliti lalu pamit pergi sebelum serim yang mulai naik darah melemparnya dari lantai 6.
"Serim tolong tenangkan dirimu,kamu membuat semua orang takut." Minhee memeluk serim dan memberikannya belaian-belaian lembut di punggung serim agar emosi serim mereda.
"Aku benar-benar gregetan sekali, kenapa selnya terus membelah tak berhenti? Apakah aku mengembangkan tumor?" Serim melepaskan pelukannya dengan minhee dan mengusap wajahnya kasar.
"Aku benar-benar tak habis pikir. Padahal aku sudah berusaha menahan pembelahannya tapi selnya terus membelah. Benar-benar menyebalkan." Serim berusaha untuk berbicara dengan tenang dan berusaha untuk mengendalikan emosinya.
"Mungkin kita perlu istirahat dulu, kita sudah 1 minggu lembur di tempat ini. Setiap hari pulang dini hari lalu harus kembali di pagi harinya."
"Mengurus ini dan itu, mengerjakan ini dan itu. Jujur aku juga lelah sekali, rasanya hal ini semakin susah untuk kita wujudkan." Minhee duduk di sebuah kursi dan menangkup wajahnya sendiri yang sedang kelelahan. Dirinya sangat capek sekali saat ini.
Sudah minggu ke 4 tapi hybrid mereka bahkan masih berbentuk sel dan jaringan yang terus membelah diri dengan sangat cepat dan tidak beraturan.
Dirinya juga merasa bersalah dengan pegawai mereka yang mungkin mendapatkan pemandangan muka lelah dan masam dari dirinya dan serim.
Dirinya sebenarnya tak ingin menyerah namun dihantam kenyataan seperti ini membuatnya ingin menyerah saja dengan penelitian mahal ini.
Namun dirinya tidak rela karena penelitian ini sudah menelan biaya yang sangat besar dan kalau dirinya dan serim menyerah bisa-bisa mereka dibantai saat rapat umum pemegang saham.
Para investor juga telah menggelontorkan dana mereka hingga puluhan juta dolar untuk memasukkan teknologi self recovery yang merupakan teknologi paten dari BioM ke hybrid baru tersebut.
Namun justru teknologi canggih tersebut malah mengacaukan segalanya, teknologi yang digadang-gadang akan membantu hybrid lebih tahan dari penyiksaan fisik atau kekerasan fisik dari tuannya malah membuat sel mereka terus membelah dengan tidak beraturan dan menjadikannya sel tumor.
Padahal serim sudah mencoba untuk teknologi ini dimasukkan dalam hybrid dan menurut prediksi penelitian yang serim lakukan secara kecil-kecilan menunjukkan hasil yang benar-benar sesuai harapan.
Namun dirinya bingung kenapa realitanya malah jadi hal yang tidak berguna seperti ini.
"Tuan, mungkin anda harus pulang. Ini sudah hampir jam 1 malam." Jaehyun datang dengan beberapa gelas teh herbal untuk kedua atasannya tersebut juga untuk dirinya.
"Kemari jaehyun." Minhee menepuk-nepuk kursi di sampingnya.
"Ini tuan,teh herbal." Jaehyun menawarkan secangkir teh herbal ke minhee dan diterima oleh minhee.
"Teh apa ini? Wanginya harum." Minhee mencium aroma yang menguar dari cangkir putih keramik yang ia pegang saat ini. Menurut minhee aromanya membuat dirinya jadi lebih santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
IDEA | SELLEN AND MINIMO [END]
Science FictionPark Serim dan Kang Minhee,duo ilmuwan biologi yang sedang naik daun di seluruh negeri. Mereka berdua memiliki perusahaan biologi yang dia beri nama BioM. Mereka berdua dibawah BioM memutuskan untuk melakukan penelitian tentang pembuatan hybrid namu...