26

1K 295 75
                                    

Hello, how are you?

I'm not good but not so bad. So, yea, fine I guess❤️

Hope you enjoy your day 🤗✨


Happy reading!^^



~°~°~


Sudah dua bulan berlalu, namun tak ada pergerakan apa pun. Upacara pembukaan sekolah juga berjalan lancar tanpa satu pun kendala. Padahal aku sudah mempersiapkan diri.

Bukankah mengacaukan pembukaan adalah langkah terbaik untuk menghancurkan reputasiku?

Bayangkan apa yang akan orang-orang pikirkan. Mereka semua akan mulai meragukan kemampuanku.



Ahh ... rupanya Putri Halyna punya musuh.

Putri Halyna bahkan tidak bisa melindungi program kecil, bagaimana dengan Magic Land?

Ahh ... Putri Halyna tidak sehebat yang kita kira.

Putri Halyna tak kan mampu menjadi pemimpin di masa depan.

Putri Halyna tidak membawa kedamaian.



Kacau sekali bukan?

Tapi tidak. Dia tidak melakukan apa-apa. Fakta itu sama sekali tak menenangkan. Rasa-rasanya seperti keheningan sebelum badai datang.

Aku mengembuskan napas berat kemudian merapikan barang-barang bawaanku. Rencananya aku akan tinggal di asrama sekolah selama beberapa minggu untuk mengevaluasi operasionalnya.

Aku tidak sendirian. San, Dino, dan Aryn akan ikut denganku sementara yang lain tinggal di istana untuk menyelesaikan tugas administrasi dan lain-lain. Ravn sebagai wakilku akan menjadi ketua di kelompok istana.

Ravn sangat berwibawa, bijaksana, dan hati-hati. Aku berani mempercayakan segala hal padanya. Apalagi ada Yuqi dan Lucas yang cepat tanggap dan cerdas. Meninggalkan mereka sebentar bukan masalah besar. Toh mereka hanya perlu menghadapi Lizy dan Scoups beberapa kali untuk laporan.



Tok Tok Tok


Aku bergegas membuka pintu. Seorang pelayan wanita dan seorang pelayan pria berdiri di depan pintu. Mereka memberi hormat, kemudian si pria menyampaikan maksud.

"Selamat pagi, Putri Halyna. Kami datang untuk mengambil barang bawaan Tuan Putri," jelasnya.

Aku tersenyum. Langsung saja menggeser tempatku agar mereka bisa masuk. "Barangku sudah siap di dekat ranjang. Terima kasih."

Setelah keduanya pergi, aku memeriksa kamar sekali lagi. Memastikan tidak ada yang tertinggal. Berhubung masih cukup banyak waktu, aku memutuskan untuk pergi ke labirin.

Aku harus menyapa Tokki dan Tuan Macan sebelum pergi.

Seperti hari-hari biasanya, kehidupan di istana pagi hari sangat sibuk. Selepas waktu sarapan, para pelayan sibuk mempersiapkan makan siang. Bangsawan mulai berdatangan untuk belajar atau berdiskusi di lantai atas. Orang-orang penting juga berdatangan untuk bertemu Scoups, Josh, atau Lizy. Berhubung banyak orang memasuki istana, para prajurit terus berlalu-lalang untuk memastikan kondisi terkendali.

Aku menghela napas lega begitu sampai di halaman belakang istana. Sudah tidak banyak orang sehingga aku tidak perlu mempertahankan senyum dan membalas sapaan orang-orang.

Aku hendak berbelok ke labirin ketika mataku tak sengaja melihat ke arah gazebo. Xu duduk sendirian di sana, menikmati secangkir teh sambil menatap ke arah luar istana.

Royal Blood (Heir of The Throne) [Seventeen Imagine Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang