Update lagi nih~
Gimana WFH dan SFH? Apa terlaksana sesuai jadwal? Atau jangan-jangan tanggal merah juga ditabrak aja?
Kalau aku sesuai jadwal, tapi tugasnya gak sesuai /hiks/ :')
Happy reading!^^
~°~°~
Pagi ini matahari malu-malu untuk memunculkan diri. Awan sedikit kelabu, namun langit biru masih terlihat. Meski tak secerah biasanya, cuaca tak menghentikanku untuk berolahraga.
Suara musik menemani langkah cepatku menyusuri jalanan kompleks. Namun percayalah bahwa suara itu bukan satu-satunya yang kudengar.
Apa lagi kalau bukan kicauan tidak jelas dari orang paling menyebalkan di muka bumi?
"Sampai kapan kau mau berlari?"
Orang itu berlari mundur di sampingku. Eksistensinya yang normal saja sudah mengganggu, apalagi dalam kondisi seperti ini. Si Pirang ini seperti ingin menyombongkan kemampuan berlarinya yang tak bisa kukalahkan.
Benar-benar menyebalkan. Bahkan setelah tiga putaran ia tak satu kali pun mengeluh atau tersengal-sengal.
Aku jadi bertanya-tanya apakah pria ini sungguhan ada atau aku hanya mengkhayal karena semasa kecil sama sekali tak punya teman?
"Sebentar lagi hujan loh," ucapnya karena aku tak juga merespon.
"Kau tidak percaya? Aku ini peka terhadap kelima elemen. Hujan adalah bagian dari elemen air. Aku tahu kalau hujan akan segera turun. Sebaiknya kau pulang sekarang."
Aku hanya menatap lurus ke depan dan terus berlari. Kuatur napasku sebaik mungkin agar tak terengah—juga tak emosi karena gangguannya.
"Kenapa kau diam saja? Tidak ada orang di sini. Tidak masalah kalau kau bicara padaku, tidak ada yang lihat."
"Hey, aku tahu ya kalau kau dengar! Suara musik masih kalah dengan suaraku."
Aku mendecak kemudian menghentikan langkah sambil melepas earphone. "Kalau sudah tahu kenapa bicara terus, hah? Sadar tidak kalau kau menggangguku? Aku hanya ingin olahraga dengan tenang di akhir pekan!"
"Aku begini karena peduli padamu, tahu! Cepat pulang sebelum hujan," ucap Vernon kesal.
Aku memukul bahunya keras, membuatnya mengaduh. "Kalau kau mau pulang ya sana! Jangan ganggu aku!"
"Kau ini benar-benar ya? Aku memberitahumu tapi kau—"
"Hallo, Mingyu?" Aku menyapa Mingyu yang baru saja meneleponku. Aku menjulurkan lidah pada Vernon kemudian membalikkan tubuh. Berniat untuk mencari privasi meskipun—yang katanya—penjagaku ini menguping.
"Kau sedang apa?"
Aku langsung menjawab, "Joging. Kau sedang apa?"
"Memikirkanmu. Apa kira-kira kau mau ikut denganku siang ini ke bioskop? Aku terus memikirkan itu setelah melihat poster film terbaru."
Aku terkekeh geli. Dia ini selalu tahu cara mengutarakan sesuatu yang sederhana menjadi unik. Hal tersebut tak pernah gagal membuatku terhibur.
"Tentu aku mau kalau kau menjemputku tepat waktu," balasku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Blood (Heir of The Throne) [Seventeen Imagine Series]
FantasíaHighest rank - #49 on magic 200530, #264 on fantasi 200530 Araceli adalah nama suci yang hanya dimiliki oleh keturunan raja di Magic Land-sebuah tempat di mana sihir merupakan hal lumrah. Lima elemen utama; api, air, tanah, udara, dan kehidupan masi...